BERITACIANJUR.COM – Jalan penghubung 4 desa di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur nampak seperti lahan sawah berlumpur.
Jangan heran, karena memang sudah 20 tahun lamanya jalan sepanjang 9 kilometer itu tak pernah diperbaiki oleh pemerintah.
Dalam foto dan video yang beredar luas, kondisi jalan tersebut selayaknya lahan pesawahan, di mana tanah merah yang basah usai diguyur hujan tampak seperti lumpur pesawahan.
Parahnya, beberapa kendaraan pun kerap terjebak di tengah lumpur pekat tersebut dan hanya bisa mengandalkan warga sekitar untuk mendorong kendaraan keluar dari jalan tersebut.
Kepala Desa Cinerang, Wandy mengatakan, jalan tersebut merupakan akses utama empat desa yakni Desa Cinerang, Sukamulya, Margasari, dan Karya Bakti.
“Ada empat desa di Kecamatan Naringgul yang mengandalkan akses jalan itu. Karena tidak ada akses alternatif,” ujar Wandy, Rabu (24/4/2024).
Menurutnya, kondisi jalan penghubung yang rusak parah itu masih berupa tanah merah dan otomatis membuat kendaraan sulit melintas, terutama saat hujan turun.
“Kalau sudah hujan deras, sangat susah melintas. Banyak mobil yang memilih nunggu jalan kering, karena jadi tidak bisa maju. Bahkan tergelincir hingga terguling. Kalau sepeda motor harus didorong untuk melalui jalan yang kondisinya paling parah,” bebernya.
Kondisi jalan tersebut, lanjutnya, membuat masyarakat di empat desa kesulitan untuk menjual hasil bumi. Sebab, untuk bisa sampai ke Ciwidey Kabupaten Bandung, waktu tempat bisa sampai dua hari.
“Kalau kondisi jalannya setelah hujan perjalanan bisa sampai dua hari. Padahal kalau jalan bagus itu cukup beberapa jam dari desa paling ujung ke Ciwidey,” terangnya.
Ia berharap, pemerintah kabupaten segera memperbaiki jalan yang sudah 20 tahun tidak diperbaiki.
“Katanya di musrenbang juga diusulkan tapi belum ada kejelasan. Kami harap ada perhatian, kasian warga. Sudah 20 tahun kondisinya begini,” tutupnya.(gap)







