BERITACIANJUR.COM – SETELAH berunjuk rasa di Kantor Perum Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) Cianjur, kini Himpunan Mahasiswa Tjiandjoer (Himat) akan segera melaporkan kasus dugaan penyelewengan penggilingan padi alias proses pengolahan gabah menjadi beras, ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar.
Hal tersebut disampaikan langsung Ketua Himat, Raden Edwin Nursalam. Menurutnya, kasus tersebut tak bisa dibiarkan begitu saja dan tak bisa rampung meski pelakunya sudah dinonjobkan, namun proses hukumnya harus berlanjut hingga tuntas.
“Ini bukan masalah enteng, karena sudah menimbulkan kerugian negara mencapai ratusan juta rupiah. Maka dari itu, dalam waktu dekat ini, selain merencanakan aksi susulan, kami juga bakal melaporkan ke Kejati Jabar,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Rabu (13/9/2023).
Diberitakan sebelumnya, Himat mendatangi Kantor Perum Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) Cianjur, Selasa (12/9/2023). Mereka berunjuk rasa menuntut kejelasan kasus dugaan penimbunan beras Bulog yang terlihat dari hasil gilingan yang tidak sesuai.
Tak hanya itu, mereka juga menyoroti kinerja Bulog Cianjur terkait terjadinya kenaikan harga beras di Cianjur yang merupakan salah satu kawasan lumbung padi terbesar di Indonesia.
Terkait kasus dugaan penimbunan beras, Ketua Himat, Edwin Nursalam menegaskan, hal tersebut berawal dari temuan permasalahan proses seleksi PT. MCB selaku mitra kerja pengadaan (MKP) gabah pada cabang Cianjur, yang mengakibatkan kekurangan beras hasil giling Sebanyak 39.941 kg atau senilai Rp331.510.300.
“Selain dugaan adanya kerugian negara, proses penunjukkannya pun janggal. Urusan penggilingan kok menunjuk PT. MCB yang merupakan perusahaan kosmetik,” ujarnya usai aksi.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Cianjur, Renato Horison menjelaskan, terkait permasalahan gabah atau penimbunan beras, pimpinan cabang sebelumnya sudah dinonjobkan.
“Sedangkan soal menurunnya produksi beras, itu karena El Nino. Harga beras naik karena dampak kekeringan. Untuk itu, pemerintah telah memberikan program beras gratis 10 kilogram per keluarga untuk meredam kenaikan harga beras. Program ini akan disalurkan kepada 279 ribu penerima di Cianjur. Harga standar beras di Cianjur adalah Rp9.950 per kilogram,” pungkasnya.(gie)