Bupati Cianjur, Herman Suherman mengaku sangat prihatin dengan beredarnya video mesum pelajar SMA yang sempat mengegerkan jagat media sosial. Meskipun sudah diketahui bahwa kejadian tersebut merupakan video lama, namun ia tetap merasa sedih.
“Secara psikologis, saya sangat khawatir peristiwa ini bisa membahayakan pelajar atau generasi sekarang. Kita harus menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Ini harus menjadi cambuk buat semua pihak,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).
Seperti diketahui, video porno berdurasi 1,13 menit tersebar melalui media sosial. Salah satu pemain dalam video tersebut mengenakan seragam batik SMA lengkap dengan rok abu dan lelakinya mengenakan kaos hitam. Diduga salah satunya merupakan pelajar salah satu SMA di Kecamatan Sukaresmi Cianjur. Hingga saat ini, belum diketahui lokasi dua sejoli tersebut melakukan hubungan seksual.
Herman juga mengaku kaget saat pertama kali membaca pemberitaan tersebut. Pasalnya, di saat pihaknya mendorong Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur untuk terus meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) bidang pendidikan, serta lebih konsentrasi juga terhadap pendidikan akhlak, muncul video mengejutkan.
“Meski ini kejadian lama, tetapi kita tetap harus menjadikan peristiwa ini sebagai cambuk, khususnya bagi instansi yang bergerak di bidang pendidikan termasuk dinas dan sekolah. Pendidikan akhlak harus ditngkatkan lagi. Peran para orangtua di rumah juga sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
“Sekali lagi, saya sangat prihatin. Atas kejadian tidak senonoh ini, nama Cianjur dan nama sekolah tercoreng. Semoga tidak berdampak buruk terhadap pelajar atau generasi sekarang. Kami berharap persoalan ini bisa segera ditangani pihak kepolisian disamping pembinaan siswa di sekolah akan terus ditingkatkan,” sambung Herman.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto mengaku pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait video porno pelajar tersebut, serta tengah mengidentifikasi pasangan yang terlibat dalam video. “Secepatnya kita panggil semua pihak yang terlibat, termasuk yang menyebarkan,” akunya.
Terpisah, Camat Sukaresmi, Latip Ridwan menyebutkan, salah satu orang yang berada dalam video tersebut memang merupakan pelajar SMA di Sukaresmi, namun peristiwa tersebut terjadi pada 2017 lalu.
Hal tersebut dibenarkan Kepala SMAN 1 Sukaresmi, Dede Dadan Nurjaman. Menurutnya, video tersebut beredar baru-baru ini padahal kejadiannya 2017 lalu.
“Saat kejadian saya belum menjabat di sini, itu video tahun 2017. Siswi perempuannya memang alumni sekolah ini, tapi kalau laki-lakinya bukan,” ujar dia.
Ia menyebutkan, video tak senonoh itu tersebar setelah pelajar tersebut lulus. “Informasinya menyebar karena pasangannya itu sakit hati, tidak dapat restu,” ucapnya.
Merespon kejadian tersebut, Dede mengaku pihaknya sudah melakukan penelusuran terkait video porno tersebut, namun alamat terbaru dari siswa tidak ditemukan. Bahkan ia juga mengaku sudah melakukan antisipasi agar kejadian tersebut tak terulang.
“Kami sudah berupaya mencari dan datang ke rumahnya. Tapi orangtua dan siswanya tidak ada. Informasinya siswa ini blasteran Indonesia-Pakistan dan tidak menetap di Cianjur. Langkah ke depan, kita tingkatkan pembinaan ke siswa agar tidak terulang kejadian yang mencoreng nama baik sekolah hingga daerah,” pungkasnya.(gie)