BERITACIANJUR.COM – Video seorang pendaki menemukan tinja dan sisa makanan di aliran mata air Gunung Gede Pangrango viral di jagat maya.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @basecamp_gununggedeviaputri itu terlihat, aliran yang berada tepat di bawah sumber mata air terdapat banyak tinja yang dilakukan oknum pendaki yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, ada juga sisa makanan berupa butiran nasi dan mie yang tampak di dasar aliran sungai.
Akibatnya, mata air yang menjadi sumber air bersih para pendaki menjadi tercemar dan membahayakan kesehatan.
“Iya saya ambil video itu saat mendaki tektok (pendakian sehari) dua hari lalu. Saat saya melihat sumber mata air Keramat Alun-alun Suryakencana, ternyata menemukan tinja dan sisa makanan di aliran tepat di bawah mata airnya,” ujar Aziz Bolang, Volunteer Gunung Gede Pangrango, Sabtu (20/4/2024).
Ia juga menjelaskan, sempat memvideokan dua orang oknum pendaki yang kepergok tengah mencuci kotak nasi di aliran mata air tersebut. Keduanya sudah ditegur bahwa tindakan tersebut melanggar, tetapi mereka malah acuh tak acuh.
“Sudah diingatkan untuk tidak mencuci kotak makanan di aliran mata air, tapi tidak didengar. Kalau menegur lebih keras kan saya tidak punya kapasitas, makanya saya videokan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, buang air besar hingga mencuci kotak makanan di aliran mata air bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga telah mencemari sumber air bersih para pendaki.
“Para pendaki kan ambil air untuk minum dan memasak dari aliran mata air itu. Tapi sekarang jadi tercemar, tidak layak lagi. Kalaupun mau harus ambil langsung dari pipa sumber mata airnya,” paparnya.
“Kasihan untuk pendaki yang tidak tahu kejadian itu. Apalagi butuh air saat malam hari, pastinya mereka ambil air dari aliran mata air yang tentu membahayakan kesehatan,” lanjutnya.
Ia berharap, para pendaki bisa lebih menghargai lingkungan apalagi mencemari sumber air bagi pendaki lainnya.
“Ikuti aturan mendaki, jangan cemari sumber mata air,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP), Sapto Aji mengatakan, tindakan tersebut memang dilarang, baik sebatas mencuci kotak bekas makanan, terlebih buang air besar di aliran mata air.
“Sisa makanan pun sebenarnya juga tidak boleh dibuang, tapi harus dibawa turun. Karena tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi bisa dimakan binatang yang berujung mengubah perilaku binatang itu,” jelasnya.
Pihaknya akan segera menelusuri kebenaran video tersebut dan mengidentifikasi oknum pendaki yang terekam dalam video.
“Kita selidiki dulu, ini kejadian kapan, nanti pelakunya nanti kita cari. Ya memang masih jadi pekerjaan rumah, mengedukasi orang terlebih kaitan perilaku di gunung atau hutan,” tutupnya.(gap)