Dari Puluhan Warga Bojongpicung yang Diduga Terjangkit Chikungunya, Satu di Antaranya Bayi

BERITACIANJUR.COM – Dari puluhan warga Kampung Cibiuk RT 02/RW 09, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur yang diduga terjangkit chikungunya, satu di antaranya merupakan bayi.

Salah seorang warga setempat yang merupakan Kader Posyandu Desa Sukaratu, Mulyani (39) membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saru puluhan warga yang menderita chikungunya, berdasarkan data terbaru di lapangan, salah satunya seorang balita yang masih berusia 3 tahun.

“Iya informasi terbaru tadi anak tetangga saya yang masih balita usianya baru 3 tahun, ternyata terkena chikungunya juga,” ujar Mulyani kepada wartawan, Rabu (9/4/2025).

Saat balita tersebut diperiksa, sambung dia, gejala yang dialaminya hampir serupa dengan puluhan pasien lainnya, yakni demam tinggi dan nyeri sendi. Bahkan, balita tersebut sempat mengalami lumpuh.

“Kondisinya cukup mengkhawatirkan. Selain demam dan nyeri sendi, balita itu sempat merasakan tubuhnya lumpuh, tidak bisa digerakkan karena sakit jika dipaksa digerakkan katanya,” katanya.

Karena kondisi tersebut, lanjut Mulyani, balita tersebut langsung dibawa ke bidan setempat untuk ditangani secara medis. Namun, kini kondisinya masih belum pulih sehingga harus tetap dilakukan perawatan.

“Karena baru terserang chikungunya, balita itu kini masih belum pulih dan masih harus dirawat untuk sementara,” sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 40 orang dari Kampung Cibiuk, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur diduga menderita chikungunya.

Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Desa Sukaratu, Aliudin mengatakan, hal tersebut mulai terdeteksi sejak Sabtu (5/4/2025) lalu. Dilaporkan puluhan warga mengalami gejala demam, nyeri sendi dan tubuh lemas.

Gejala yang dialami 40 warga tersebut dianggap mengarah pada dugaan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, seperti chikungunya atau demam berdarah dengue (DBD).

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, dr. Frida Laila Yahya menyatakan, pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari Puskesmas.

“Kronologis lengkap belum kami terima, jadi kami belum bisa memastikan jenis penyakitnya, karena saat ini masih dalam penyelidikan. Perkembangan kasus akan diumumkan setelah hasil laboratorium ke luar secara resmi,“ tutupnya.(gil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *