BERITACIANJUR.COM – Viral di media sosial seorang warga Cilaku berinisial A (25) nyaris menjadi korban amuk massa setelah diteriaki maling oleh R (24), warga Sukabumi yang tinggal di Cianjur.
Peristiwa terjadi pada Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 19.30 Wib di depan sebuah toko ritel di Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.
Kapolsek Karangtengah, Kompol Rachmat Hamdan menjelaskan, kejadian bermula dari kesalahpahaman.
Menurutnya, R menduga bahwa A telah mencuri motornya, karena kendaraan yang digunakan A sangat mirip dengan miliknya sama-sama Honda Beat karburator berwarna merah.
“Tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu, R spontan berteriak maling, yang kemudian mengundang perhatian warga dan memicu situasi nyaris ricuh, peristiwa tersebut murni akibat kekeliruan,” ujarnya pada Selasa (20/5/2025).
“Pelapor R melihat motor miliknya ditunggangi oleh A. Karena sebelumnya motor mereka terparkir berdekatan dan sangat mirip, R mengira motornya dicuri lalu berteriak hingga menarik massa,” tambahnya.
Akibat teriakan tersebut, A sempat menjadi sasaran pukulan warga sebelum akhirnya berhasil diamankan oleh petugas ke Polsek Karangtengah.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata benar bahwa kedua motor tersebut memang sangat mirip. Namun A dapat menunjukkan bukti bahwa kendaraan tersebut adalah miliknya sendiri,” terangnya.
Lebih lanjut Kompol Rachmat menuturkan, R mengakui tindakannya dipicu oleh kondisi emosional akibat masalah pribadi, sehingga tidak dapat mengendalikan diri.
Pihak kepolisian segera melakukan mediasi. Kedua belah pihak sepakat bahwa insiden ini merupakan kesalahpahaman dan memutuskan untuk saling memaafkan.
“Masalah sudah diselesaikan malam itu juga. Keduanya berdamai dan sepakat untuk tidak membawa persoalan ini ke ranah hukum,” imbuhnya.
Rachmat pun mengimbau, agar masyarakat tidak gegabah dalam bertindak dan selalu memastikan kebenaran informasi sebelum membuat tuduhan yang dapat membahayakan orang lain.
“Intinya, kita harus pastikan dulu fakta yang ada. Kesalahpahaman yang tidak ditangani dengan hati-hati bisa memicu masalah yang lebih besar,” tandasnya.(iky/gap)