BERITACIANJUR.COM – Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI, Hilman Latief mengimbau agar jemaah haji tidak keluar dari tenda saat wukuf di Arafah. Pasalnya cuaca saat wukuf di Arafah diperkirakan sangat panas, mencapai kisaran 50 derajat celcius.
Imbauan tersebut disampaikan Hilman saat dirinya meninjau kesiapan fasilitas layanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), belum lama ini. Ia mengaku mendapatkan pesan dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini.
“Karena itu, jemaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus, karena memang kita harapkan jemaah bisa terhindar dari heatstroke, serangan panas, itu berbahaya,” ujarnya.
Hilman menerangkan, selama wukuf di Arafah, jemaah telah diberikan fasilitas seperti kasur, bantal, selimut dan AC atau pendingin ruangan. Fasilitas ini untuk menjaga kenyamanan jemaah selama wukuf di Arafah, di tengah panasnya cuaca di luar tenda. Menurut Hilman, akan lebih baik jemaah berdiam diri di tenda sambil berdoa, berzikir atau membaca Alquran.
Sementara itu, menjelang pelaksanaan Armuzna, sambung dia, jemaah haji diminta untuk mempersiapkan kesabaran dan kondisi fisik, terutama bagi lansia dan penyandang disabilitas.
“Mereka diminta untuk beribadah di hotel atau dengan aktivitas yang minimalis gerak, tapi pahalanya tetap berlipat ganda. Hal ini untuk menghindari kelelahan menjelang Armuzna,“ terangnya.
Pihaknya juga akan menyampaikan secara detail jadwal melempar jumroh, sehingga jemaah merasa aman dan nyaman berubah. “Tentu saja ada berbagai modifikasi diupayakan demi keamanan dan keselamatan jemaah,” pungkasnya.
Untuk informasi, wukuf di Arafah akan berlangsung pada 9 Dzulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025. Wukuf disambung dengan mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan melempar jumrah.
Turut membersamai monitoring ini, Direktur Bina Haji Musta’in Ahmad, Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi, Kepala Daker Makkah Ali Machzumi, dan Ketua Tim Monev Saiful Mujab.(rls)