Besok, Satpol PP dan Petugas Gabungan Tertibkan Kawasan Bomero, Pedagang Tetap Memilih Bertahan

BERITACIANJUR.COM – Besok (11/11/2025), ratusan petugas gabungan bakal menertibkan para pedagang yang membuka lapak di sepanjang badan jalan di kawasan Bojongmeron (Bomero).

Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Djoko Purnomo, mengatakan penertiban dilakukan berdasarkan tindak lanjut atas peringatan yang sebelumnya sudah dilayangkan kepada para pedagang Bomero, sejak Agustus hingga November 2025.

“Iya besok kami akan tertibkan lapak pedagang di Bomero. Kami sudah lakukan sosialisasi dan peringatan sejak Agustus namun masih banyak yang tetap berjualan hingga akhirnya kami melayangkan Surat Peringatan (SP) 3 beberapa waktu lalu, untuk segera dilakukan penertiban,” ujar Djoko saat dihubungi beritacianjur.com, Senin (10/11/2025).

Menurutnya, penertiban bakal dilaksanakan oleh ratusan personel petugas gabungan dari berbagai elemen, dan rencananya penertiban akan dikakukan pada pukul 07.30 Wib.

“Petugas gabungan yang diturunkan sekitar 350 personel, dari Satpol PP, TNI/Polri, Dishub, dan Dinkes Cianjur,” imbuhnya.

Djoko mengungkapkan, penertiban tersebut juga merupakan tindak lanjut dari rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur untuk mengubah pasar menjadi taman.

“Jadi pasca-ditertibkan nanti, kami akan membangun taman yang tentunya nanti ada juga kulinernya, tempat olahraga, musik dan lainnya. Sebab itu penertiban dilakukan supaya tidak ada lagi nanti di sana bekas sayuran, tulang iga, dan bekas-bekas bahan jualan para pedagang,” ungkapnya.

Pasca ditertibkan, sambung dia, pedagang Bomero yang tercatat sekitar 213 tersebut bakal direlokasi ke Pasar Induk Cianjur, yang tempatnya sudah disediakan oleh pemkab.

“Sebenarnya memang banyak pedagang yang sudah mempunyai lapak di Pasar Induk malah membuka lapak lagi di Bomero. Nah makannya demi masa depan kita tata rapih nanti Bomero dengan ditertibkannya lapak pedagang,” paparnya.

Menjelang penertiban besok, Djoko menegaskan, untuk mengantisipasi adanya bentrok antara petugas dengan pedagang yang masih bertahan, pihaknya mengaku bakal melakukan penertiban dengan humanis.

Namun, lanjutnya, apabila adanya tindakan anarkis di lapangan, pihaknya bakal melakukan tindakan tegas.

“Tentunya akan kami terapkan humanis saat penertiban. Tetapi kalau memang ada yang melanggar ketentuan atau aturan, seperti melakukan tindakan anarkis misalnya melempar batu kepada aparat dan sebagainya, ya kami akan tindak tegas,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang ayam di Bomero, Andri (43) mengaku bakal bertahan dengan tetap berjualan di kawasan Bomero, walaupun Pemkab Cianjur sudah bulat akan melakukan penetiban.

“Mau bagaimana pun kami akan tetap bertahan, besok juga tetap berjualan di sana karena sudah bertahun-tahun kami berdagang di sana,” ucapnya.

Pasalnya, ia menuturkan, terdapat berbagai faktor yang membuat para pedagang Bomero enggan untuk direlokasi ke Pasar Induk Cianjur, terutama adanya persaingan yang ketat dengan para bandar yang membuat mereka malah buntung.

“Yang paling utama tuh kalau di sana persaingannya ketat karena banyak bandar yang berjualan di sana, sedangkan kami beli bahan jualannya di bandar yang ada di Pasar Induk sana. Jadi kalau dipaksakan harus di sana, kami malah akan rugi, ditambah disediakan tempatnya saja tidak layak,” tuturnya.

Atas semua kondisi tersebut, ia berharap untuk ke depannya Pemkab Cianjur bisa mengeluarkan solusi lain untuk para pedagang Bomero agar dapat kembali normal berjualan dengan nyaman.

“Kami berharap yang berjualan di Bomero tidak dipindahkan layaknya seperti biasa gitu, karena mau bagaimana pun kami akan tetap di sana untuk berjualan mencari nafkah kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya.(gil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *