Diduga Jadi Pemicu Banjir, Lima Bangunan Liar di Desa Sukataris Karangtengah Dibongkar Petugas Gabungan

BERITACIANJUR.COM – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Pemdes Sukataris, Pemcam Karangtengah, dan Dinas PUTR Kabupaten Cianjur membongkar lima bangunan liar yang diduga menjadi penyebab banjir di wilayah Desa Sukataris, Selasa (17/6/2025).

Camat Karangtengah, Dony Herdhyana mengatakan, langkah ini merupakan tindak lanjut dari keluhan masyarakat saat kunjungan Bupati Cianjur ke lokasi terdampak banjir beberapa waktu lalu.

Menurutnya, banjir disebabkan oleh pendangkalan dan penyumbatan aliran sungai di sekitar kantor desa dan SMPN 2 Karangtengah yang diperparah oleh bangunan liar di sekitar bantaran sungai.

“Setelah ditelusuri, banjir diduga kuat terjadi karena sungai mengalami pendangkalan serta tersumbat oleh sampah. Selain itu, bangunan-bangunan liar di sekitar aliran sungai turut memperparah situasi. Maka, kami sepakat untuk melakukan normalisasi, termasuk membongkar bangunan liar,” ujar Dony.

Ia menjelaskan, sebagian pemilik bangunan telah menyadari kesalahan mereka dan bersedia membongkar bangunan secara mandiri. Namun untuk proses yang lebih menyeluruh, mereka meminta bantuan alat berat dari pemerintah.

“Kami telah turun ke lapangan, bertemu langsung dengan para pemilik bangunan. Mereka kooperatif dan mengakui bahwa bangunan tersebut memang melanggar aturan. Untuk meratakan bangunan sepenuhnya, mereka meminta bantuan alat berat dari pemerintah,” terangnya.

Pembongkaran dilakukan sesuai prosedur Satpol PP, dimulai dengan surat pemberitahuan selama 10 hari. Jika tidak ada tanggapan, surat peringatan kedua dan ketiga akan dikirim dengan tenggat waktu tertentu. Jika masih tidak ada respon, Satpol PP akan melakukan pembongkaran secara paksa.

“Namun kami tetap mengimbau masyarakat agar membongkar secara mandiri. Karena bisa jadi ada bagian bangunan yang masih berguna dan bisa diamankan,” paparnya.

Sementara itu, Plt Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Djoko Purnomo membenarkan bahwa bangunan-bangunan liar tersebut menjadi bagian dari laporan masyarakat dan perangkat desa kepada Bupati saat kunjungan ke lokasi terdampak banjir.

“Hari ini lima bangunan sudah dibongkar. Ini adalah respons atas laporan dari Kepala Desa dan Camat saat Bupati meninjau lokasi banjir. Ke depan, jika masih ada bangunan lain yang terbukti melanggar dan tidak kooperatif, kami akan lakukan pembongkaran bertahap,” tegasnya.

Ia berharap, dengan pembongkaran dan normalisasi sungai ini dapat mencegah atau mengurangi risiko banjir.

“Yang terpenting aliran air dapat kembali lancar, sehingga masyarakat sekitar tidak lagi terdampak saat musim hujan,” pungkasnya (iky/gap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *