BERITACIANJUR.COM – Menghadapi cuaca panas ekstrem Arab Saudi, pemerintah telah menyediakan berbagai logistik obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk jemaah haji.
Berdasarkan pemantauan Tim Sanitasi dan Pengawasan Makanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan, suhu udara tertinggi siang pada Jumat (9/5/2025) lalu di Madinah diperkirakan mencapai 45 derajat celsius. Sedangkan, suhu udara siang Sabtu (10/5/2025) di kisaran 41-45 derajat celsius.
Menanggapi kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mendistribusikan untuk masing-masing jemaah haji 1 box oralit dan masker disposible kepada Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK).
Pemberian logistik kesehatan personal jemaah kepada TKHK dimaksudkan untuk meringankan para tamu Allah di dalam membawa keperluan pribadinya.
Di beberapa kesempatan, Tim Kesehatan Bandara juga membagi-bagikan masker kepada jemaah yang baru tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
“Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan dehidrasi di tengah cuaca panas ekstrem Arab Saudi,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Mohammad Imran.
Pemberian oralit bertujuan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas fisik dan suhu tinggi. Sementara itu, masker dibagikan untuk mencegah penularan infeksi virus serta melindungi saluran pernapasan jemaah dari debu dan polusi udara.
Data Kementerian Kesehatan pun mencatat bahwa penyakit jemaah haji tahun 2018-2024 antara lain penyakit pneumonia, ISPA, serangan jantung, dan stroke merupakan faktor risiko terbanyak jemaah haji di Arab Saudi. Oleh karena itu, masker dan oralit sebagai bagian upaya pencegahan penularan penyakit dan polusi udara.(rls)