Ikuti Jejak KDM, Bupati Cianjur Segera Berlakukan Jam Malam, Pelajar yang Terjaring Razia Dimasukkan ke Barak 

BERITACIANJUR.COM – Mengikuti jejak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengeluarkan surat edaran terkait pemberlakukan jam malam bagi pelajar di Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur bakal segera menerapkan hal yang sama di Cianjur.

Bupati Cianjur, dr. Muhammad Wahyu Ferdian menegaskan, pihaknya bakal segera melakukan razia bagi pelajar atau anak di bawah 16 tahun. Mereka yang terjaring razia tersebut, sambung dia, bakal dimasukkan ke barak militer.

Seperti diketahui, pada 23 Mei 2025 lalu, Gubernur Jabar mengeluarkan surat edaran bernomor 51/PA.03/Disdik soal penerapan jam malam bagi peserta didik untuk mewujudkan generasi Panca Waluya Jabar Istimewa.

“Ya kami setuju dengan pemberlakukan jam malam tersebut. Kami juga akan keluarkan surat edaran di tingkat kabupaten. Intinya, anak-anak di bawah 16 tahun atau kategori pelajar harus sudah di rumah jam 21.00 Wib,“ ujarnya, Selasa (27/5/2025).

Wahyu menilai, kebijakan tersebut sangat positif karena pelajar memang sudah seharusnya berada di rumah saat malam hari untuk belajar. Menurutnya, kebijakan tersebut juga bertujuan agar tidak ada pelajar yang berkeliaran di malam hari.

“Dari kami, yakni Satpol PP akan melakukan razia. Sementara dari Polres sudah mulai ada patroli dan razia. Nantinya, yang terjaring bakal dipertimbangkan untuk dibina di barak militer,“ jelasnya.

Sebelumnya, mengutip dari laman resmi Pemprov Jabar, jabarprov.go.id, kebijakan pemberlakukan jam malam ini sudah mulai dibahas saat Pemprov Jabar bersama para kepala daerah se-Jabar serta jajaran kepolisian dari Polda Jabar dan Polda Metro Jaya, menyepakati sinergi pengamanan wilayah untuk ketentraman dan ketertiban umum.

Polda Jabar membawahi pemgamanan seluruh wilayah Jabar kecuali Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek). Sementara Polda Metro Jaya membawahi Daerah Khusus Jakarta plus Bodebek.

Kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan MoU yang digelar di Lapangan Tenis Bale Pakuan, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (16/5/2025) lalu.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya kerja sama lintas instansi untuk menciptakan suasana kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk di wilayah yang masuk yurisdiksi Polda Metro Jaya, seperti Kota dan Kabupaten Bekasi serta Kota Depok.

“Perjanjian ini menyangkut berbagai hal, mulai dari peningkatan keamanan dan ketertiban wilayah, ketentraman warga, hingga mendorong iklim investasi yang sehat di Jawa Barat,” ujar Dedi ditemui usai acara

Selain aspek ekonomi, perhatian juga diberikan kepada generasi muda. Pemprov Jabar akan mendorong penegakan kedisiplinan lalu lintas bagi pelajar, serta pengawasan ketat terhadap potensi penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.

Pria yang karib disapa Kang Dedi Mulyadi alias KDM juga menyatakan akan menerapkan pembatasan jam malam bagi pelajar pada hari sekolah. “Saya akan berlakukan kebijakan, misalnya anak sekolah tidak boleh nongkrong di luar rumah setelah pukul 20.00 pada hari belajar. Ini penting untuk menjauhkan mereka dari potensi bahaya di luar rumah,” tegasnya.

Dedi pun mengapresiasi tren positif yang mulai terlihat di berbagai daerah di Jabar. “Anak-anak sekarang mulai disiplin, berjalan kaki ke sekolah, dan kasus tawuran pun mulai menurun. Ini bukti bahwa sinergi bisa menghasilkan perubahan,” tutupnya.(gil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *