Kisah Haru di Balik Musibah Keracunan Massal, Bayi Mungil Lahir dari Rahim Ibu yang Alami Keracunan

BERITACIANJUR.COM – Ada kisah haru dan bahagia di balik peristiwa keracunan massal di Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Senin (30/9/2024). Seorang bayi mungil perempuan lahir dari rahim ibu yang tengah keracunan.

Ya, Ai Aisyah (39) merupakan satu dari puluhan warga yang keracunan usai mengonsumsi nasi kotak di acara tahlilan. Ia melahirkan anak di saat kesehatannya tidak baik.

Diketahui, Ai sebelumnya memang sudah dipredikasi akan melahirkan dalam waktu dekat. Namun tak menduga akan melahirkan di saat terjadinya musibah keracunan.

Di saat peristiwa keracunan terjadi, awalnya Ai mengaku pusing, mual hingga muntah-muntah, bahkan ia mengalami diare. Akhirnya ia pun langsung dibawa ke Puskesmas Sukaluyu untuk berobat tanpa kepikiran akan melahirkan.

“Mulai pusing sejak tadi pagi, sekitar pukul 02.00 WIB. Semakin siang semakin pusing, makanya sampai dibawa ke puskesmas. Apalagi kan sedang mengandung, jadi khawatir berpengaruh apabila tidak segera dirawat secara medis,” ujar Ai, Senin (30/9/2024).

Di saat menjalani perawatan, ia kerap sekali keluar masuk kamar mandi karena diare. Lalu pada pukul 15.00 Wib, Ai merasa perutnya mules dan rupanya itu adalah pertanda akan melahirkan.

“Jadi semua kaget, yang mules terakhir itu ternyata sudah pembukaan untuk proses bersalin. Jadi langsung oleh bidan dibantu proses persalinannya,” kisahnya.

Proses bersalin pun berjalan lancar dan hanya dalam waktu 30 menit bayi perempuan yang cantik itu terlahir ke dunia di tengah puluhan korban keracunan.

“Alhamdulillah persalinan cepat. Anak saya yang keenam ini lahir dengan keadaan sehat. Tapi belum diberi nama, belum kepikiran namanya siapa,” kata dia.

Kepala Puskesmas Sukaluyu, Nurul Hadie membenarkan adanya pasien yang melahirkan, dan Ai pun masih terbaring lemas di ranjang tempat tidur puskesmas setelah menghadapi momen tersebut.

Baca Juga  Dugaan Pengondisian DAK, SMP Milik Kadisdikpora Cianjur Terima Bantuan Rp1 M

Bahkan pasca melahirkan, Ai tidak hanya lelah saat proses bersalin, kondisi seorang ibu tersebut lemas akibat gejala keracunan.

“Iya tadi ada yang melahirkan. Kebetulan memang sudah bulannya. Tapi tidak disangka proses bersalinnya di tengah kondisi keracunan massal,” ucapnya.

“Ibunya langsung dirawat lagi, karena masih dalam kondisi pemulihan keracunan ditambah pemulihan proses bersalin,” tambahnya.

Sementara itu, Hadie mengungkapkan, hingga saat ini total korban keracunan massal terus bertambah. Bahkan jumlahnya kini sudah mencapai 50 korban lebih.

“Masih bertambah. Terakhir sudah ada 50 orang. Yang dirujuk juga bertambah jadi 6 orang. Kami masih terus siaga, karena informasinya masih ada warga yang mengeluhkan mual dan pusing di dua kampung di Desa Panyusuhan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur alami keracunan usai menyantap sajian makanan nasi kotak di acara tahlilan, Senin (30/9/2024).

Akibatnya, semua harus dilarikan ke puskesmas dan empat orang di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit karena mengalami kondisi kritis.

Diketahui, keracunan massal tersebut dialami oleh 41 warga dari dua kampung di Desa Panyusuhan, yaitu Kampung Babakan Lamping dan Bodegah, setelah menyantap makanan di acara tahlilan 100 hari meninggalnya salah seorang warga.

Acara tahlilan tersebut pun menyajikan nasi kotak berisi nasi, mie bihun, daging ayam rendang yang dibagikan pada Minggu (29/9/2024).(gil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *