BERITACIANJUR.COM – Miris, satu keluarga dengan sembilan orang anggota tinggal di gubuk tidak layak huni dengan beralaskan tanah, dinding bambu, tanpa jaringan listrik, di Kampung Sukabakti Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Gubuk reot tersebut dihuni pasangan suami istri, Rohman (60) dan iin (40), mirisnya, keluarga tersebut hanya makan singkong dan pisang saat tidak mempunyai beras.
“Setiap hari saya dan suami cari beras untuk makan sekelurga, tapi kalau gak dapet, ya seadanya saja,” kata Iin saat ditemui di rumahnya.
Pantauan dilokasi, kondisi rumah rohman sangat memperihatinkan, tanpa jaringan listrik beralaskan tanah, dindingnya menggunakan bilik dari bambu serta banyak yang bolong.
“Kalau malam pasti kedinginan, untuk pencahayaan saya memakai lampu solar, apalagi saat hujan, banyak yang bocor dari atas genting dan dinding,” kata iin sambil menahan air mata.
Iin mengatakan, dirinya sudah dua tahun tinggal di gubuk reyot tersebut. Dia mengaku belum pernah menerima bantuan dari Pemerintah Daerah.
“Kurang lebih saya sudah dua tahun tinggal disini, saya pernah mendapatkan bantuan hanya dari desa dan tetangga saja,” katanya.
Ia mengungkapkan, akibat minim pencahayaan serta lantai yang beralaskan tanah, anak-anaknya lebih memilih belajar di halaman rumah dengan beralaskan karung.
“Kalau belajar didalam rumah, meskipun siang, masih saja gelap, makanya anak-anak lebih memilih belajar diluar rumah pake alas seadanya,” katanya.
Pekerjaan suaminya, kata dia, sehari-harinya tidak menentu atau serabutan, itupun kadang ada kadang tidak ada.
“Suami saya hanya kerja serabutan dengan penghasilan Rp50 ribu dalam satu minggu, itupun kalau ada kerjaan, kalau gak ada kerjaan, ya, gak dapat uang,” tuturnya.
Rohman dan Iin memiliki sembilan anak, dua diantara nya sudah menikah sisanya masih tinggal bersama dan masih duduk di pendidikan Sekolah Dasar.
“Saya juga kasihan lihat anak saya yang sudah menikah, gak tega kalau mau minta apa-apa, dia juga butuh buat makan sehari-harinya,” katanya.
Kepala Desa Cimenteng Haris Suryadi mengungkapkan, upaya dari Desa untuk membatu Rohman supaya mendapatkan rumah yang layak dengan mengajukan kepada Dinas terkait untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
“Rumah dia sangat memperihatinkan kang, itupun rumahnya dibangung di tanah milik perusahaan. Kami beserta pihak Kecamatan sudah mengajukan kepada Dinas Sosial, untuk pembangunan rumah tidak layak huni,” ungkapnya.
“Saya berharap Pemerintah Daerah bisa memperhatikan warga tidak mampu yang berada di pelosok, supaya mendapatkan kehidupan yang lebih layak,” harapnya. (dra/ki)