Polres Cianjur Bubarkan Konvoi Motor Ratusan Pelajar, 27 Orang dan 12 Sepeda Motor Diamankan

BERITACIANJUR.COM – Polres Cianjur menghentikan konvoi ratusan pelajar yang melintas di Jalan Lingkar Timur, Kampung/Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Senin (24/3/2025).

Kasat Samapta Polres Cianjur, AKP Yudistira Nugraha mengatakan, pembubaran konvoi yang dilakukan pukul 17.00 Wib tersebut dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat.

“Iya awalnya memang dari laporan masyarakat terhadap aksi para pelajar yang melakukan konvoi meresahkan. Selanjutnya kami pun langsung bergegas ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut,” ujarnya kepada wartawan.

IMG 20250325 WA0021 scaled

Saat petugas tiba di lokasi, sambung dia, ditemukan ratusan pelajar yang melakukan aksi ugal-ugalan dan 27 orang di antaranya berhasil diamankan ke Mapolres Cianjur untuk dilakukan pemeriksaan.

“Iya tadi ditemukan sebanyak ratusan pelajar melakukan konvoi menggunakan sepeda motor, namun berhasil kami bubarkan dan 27 orang diamankan, beserta 12 sepeda motor,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, para pelajar tersebut melakukan konvoi dengan membawa bendera yang diduga merupakan atribut geng motor, dan saat dilakukan pemeriksaan pun tidak ditemukan adanya barang bukti yang mencurigakan.

Namun, lanjut dia, karena tetap dianggap meresahkan dengan melakukan aksi ugal-ugalan yang dapat membahayakan masyarakat, para remaja yang merupakan rata-rata pelajar tersebut tetap diamankan pihaknya.

“Tidak ada yang membawa senjata tajam saat diperiksa, dan kami pun belum dapat memastikan apakah mereka merupakan kelompok geng motor atau bukan. Yang pasti mereka telah meresahkan warga sehingga kami amankan,” paparnya.

Karena tidak ditemukan adanya tindakan kriminal, pihaknya hanya memberikan pembinaan dan surat peringatan untuk tidak mengulangi aksi serupa.

“Kami hanya melakukan pembinaan terhadap para pelajar tersebut, dan menyerahkan mereka kepada pihak keluarganya dengan mengundang orangtuanya ke Mapolres Cianjur,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada para orangtua untuk memantau anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aksi yang serupa, terutama para pelajar yang masih di bawah umur.

“Kami imbau untuk masyarakat dan para orangtua agar memantau anak-anaknya dan mencegah mereka untuk tidak melakukan aksi yang meresahkan, dan dapat membahayakan masyarakat,” pungkasnya.(gil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *