BERITACIANJUR.COM – Menindaklanjuti kondisi cuaca ekstrem yang masih melanda Cianjur, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur menerapkan sistem pembelajaran kondisional.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Disdikpora Cianjur, Aripin. Menurutnya, sistem pembelajaran kondisional dilakukan guna menjaga keselamatan peserta didik.
Ia mengatakan, beberapa waktu terakhir ini sering terjadi peristiwa pohon tumbang yang kerap menimpa bangunan yang disebabkan cuaca ekstrem.
“Iya beberapa waktu ini Cianjur tengah dilanda hujan angin yang disertai angin kencang hingga menyebabkan pohon tumbang. Sebab itu kami tingkatkan kewaspadaan terhadap cuaca esktrem,” ujarnya saat dihubungi beritacianjur.com, Selasa (4/11/2025).
Menanggapi hal tersebut, pihaknya telah menyampaikan instruksi terhadap para koordinator wilayah pendidikan (Kordik) untuk mengambil langkah sistem pembelajaran kondisional di setiap sekolah.
“Kami sudah sampaikan melalui para kordik agar kepala sekolah lebih waspada terhadap cuaca esktrem. Karena hal itu sistem pembelajaran harus bersifat kondisional demi keselamatan siswa,” ungkapnya.
Aripin menegaskan, langkah tersebut juga diputuskan karena mengingat keselamatan dan kemanan peserta didik yang menjadi prioritas, apalagi di tengah kondisi cuaca yang tak menentu dan berpotensi menyebabkan bencana alam.
“Keselamatan siswa tentunya menjadi prioritas. Sekolah harus memastikan peserta didik berada dalam kondisi aman, jka situasi di lapangan berpotensi membahayakan, segera ambil langkah kondisional,” tegasnya.
Dengan menerapkan pembelajaran kondisional, lanjutnya, para siswa dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar di rumahnya masing-masing saat terjadinya cuaca esktrem.
Artinya, sekolah diperbolehkan untuk memulangkan siswa lebih awal dengan memberikan tugas rumah oleh para guru setiap mata pelajaran.
“Saat cuaca dinilai membahayakan dan tidak lagi aman bagi siswa maupun guru, saya perintahkan untuk belajar di rumah. Misalnya sedang belajar lalu tiba-tiba hujan deras disertai angin, siswa bisa dipulangkan lebih awal. Kalau cuaca dari pagi sudah tidak memungkinkan sampai siang, guru bisa menyisisatinya dengan memberikan tugas rumah,” pungkasnya.(gil)







