BERITACIANJUR.COM – DUA kecamatan di Cianjur yang kerap diterjang bencana banjir dan pergerakan tanah yakni Cidaun dan Sindangbarang, akan dibantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur dalam merelokasi rumah warga.
Di Cidaun, relokasi akan dilakukan terhadap 27 rumah warga di Desa Cidamar yang merupakan korban banjir. Sedangkan di Sindangbarang, relokasi untuk lima rumah di Desa Hegarsari yang rusak berat akibat pergerakan tanah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Fatah Rizal mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu laporan dari kecamatan dan desa, terkait lahan relokasi untuk warga korban banjir di Kampung Jogjogan Desa Cidamar ke tanah desa.
“Setiap tahun, 27 rumah di Kampung Jogjogan menjadi langganan banjir, sehingga pemerintah daerah akan memfasilitasi relokasi ke tempat yang dinilai aman,” ujarnya, Kamis (17/11/2022).
Ia mengaku, sebelumnya pemerintah daerah melalui kecamatan meminta kesepakatan 27 kepala keluarga di Kampung Jogjogan untuk direlokasi. Meski beberapa orang menolak karena berbagai alasan, namun sebagian besar meminta untuk segera direlokasi karena setiap musim penghujan tiba mereka selalu was-was terjadi banjir bandang.
“Untuk warga yang terdampak banjir di Cidaun, tinggal menunggu lokasi dan segera direlokasi karena perkampungan yang mereka tempati menjadi langganan banjir setiap tahun. Sedangkan yang di Desa Hegarsari kami masih menunggu lokasi relokasi di tanah desa,” katanya.
Rizal menegaskan, pihaknya sudah meminta warga yang setuju dengan relokasi tidak lagi menempati rumah di pinggiran sungai atau di wilayah yang terjadi pergerakan tanah di masing-masing kecamatan, sebagai upaya menghindari jatuhnya korban jiwa karena sebagian besar wilayah di Cianjur masuk dalam zona merah bencana di Jawa Barat.
Rizal menjelaskan, untuk penanganan pergerakan tanah di Kampung Cibali, Desa Hegarsari, yang terjadi Senin (14/11/2022) sudah tuntas dilakukan dengan cara mengosongkan lima rumah yang rusak, sedangkan pemilik terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya sambil menunggu direlokasi.
“Untuk relokasi diprioritaskan lima rumah yang rusak sedangkan belasan rumah yang terancam menyusul tahun depan karena menunggu anggaran dari APBD 2023. Untuk yang segera akan menggunakan anggaran dari Belanja Tidak Terduga sesuai instruksi Bupati Cianjur,” pungkasnya.(wan)