BERITACIANJUR.COM – Polres Cianjur akan menyelidiki terkait dugaan penimbunan minyak goreng yang mengakibatkan stok barang menjadi langka dan mahal di Cianjur.
“Ya, dugaan penimbunan ada. Kita masih menyelidiki terkait kasus ini,” ujar Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Septiawan Adi, Rabu (9/2/2022).
Dia mengatakan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan intansi terkait untuk mencari tahu penyebab pasti langkanya minyak goreng di sejumlah tempat.
Bahkan, ia akan menindak tegas jika terbukti ada pihak yang menimbun minyak goreng dalam kondisi sulit seperti sekarang ini.
“Rencananya kita juga akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) baik ke pasar maupun tempat lain yang rawan terjadinya penimbunan. Tapi kita koordinasi dulu dengan pihak terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengatakan, polisi tidak segan menindak tegas jika ada pihak yang berani menimbun minyak goreng.
“Jika kedapatan ada yang menimbun kita tindak tegas, apalagi masyarakat sekarang lagi susah-susahnya mendapatkan minyak goreng,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, stok dan harga minyak goreng di sejumlah wilayah Kabupaten menjadi langka dan mahal.
Berdasarkan penelusuran Tim Berita Cianjur, stok minyak goreng di wilayah Cianjur kota maupun Cianjur selatan mengalami kelangkaan sejak beberapa sepekan terakhir.
“Harga minyak goreng curah kemasan mencapai Rp19-20 ribu per kilogram, sedangkan minyak goreng kemasan mencapai Rp20-23 ribu per kilogram, itu juga susah dapatnya,” ujar Ali, warga Desa Sirnagalih, Kecamatan Sindangbarang.
Kekosongan stok minyak juga terjadi di Pasar Induk Cianjur. Fahrul, salah seorang seorang pedagang minyak di Pasar Induk mengatakan, stok minyak di pasar hanya mampu bertahan beberapa hari saja.
“Paling lama dua hari dan langsung diserbu ibu-ibu. Habis itu kosong lagi,” tandasnya.(rus)