BERITACIANJUR.COM – Video dua siswa SD hendak menyeberangi jembatan nyaris ambruk di Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur viral di media sosial.
Dalam cuplikan video tersebut, terlihat dua orang siswa laki-laki dan perempuan berseragam SD hendak menyeberangi jembatan kayu yang sudah rusak dan membahayakan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Karangtengah, Kecamatan Tanggeung Ahmad mengatakan, jembatan rusak yang hendak diseberangi kedua siswa SD tersebut merupakan akses penghubung utama antara Desa Karangtengah dengan Desa Rawagede.
“Betul yang viral videonya itu jembatan yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Karangtengah dan Rawagede. Kondisinya memang seperti itu,” ujar Ahmad, Senin (29/1/2024).
Awalnya, lanjut Ahmad, ada jembatan permanen yang menghubungkan kedua desa. Namun, karena dihantam banjir bandang membuat Jembatan Cigugur terputus.
“2019 lalu Jembatan Cigugur putus karena banjir. Karena akses utama, jadinya warga membangun jembatan darurat dengan menggunakan kayu,” jelasnya.
Ahmad menuturkan, setiap tahunnya warga dan pemerintah desa kerap urunan untuk memperbaiki jembatan darurat tersebut.
“Setiap tahun diperbaiki, karena ada saja yang rusak. Kami, warga dan pemerintah desa,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah sering mengusulkan pembangunan Jembatan Cigugur, tapi hingga saat ini belum kunjung ada kejelasan.
“Sudah sering ditinjau dan diukur. Tapi jembatan sepanjang 24 meter ini belum kunjung dibangun ulang. Padahal ini akses vital, bukan hanya untuk ekonomi tetapi pendidikan. Banyak anak-anak dari desa seberang sekolah di SD atau SMP di desa kami, begitupun sebaliknya. Khawatir nanti timbul korban kalau dibiarkan terus,” terangnya.
Sebab, lanjutnya, sudah ada dua pemotor yang terjatuh di jembatan tersebut, namun beruntung pengendara tersebut tidak terjun ke dasar sungai.
“Jadi ban sepeda motornya selip saat hujan, sampai ke samping jembatan. Tapi tidak sampai terjatuh dan memakan korban jiwa. Karena kalau jatuh kemungkinan besar meninggal, ketinggiannya kan mencapai 9 meter ke dasar sungai. Kami harap jembatan segera dibangun, jangan sampai ada korban dulu,” ungkapnya.
Di sisi lain, Camat Tanggeung, Sofyan Sauri mengatakan, beberapa tahun lalu jembatan itu sempat akan dibangun. Namun karena anggaran dari Pemkab terbatas dan lebih diprioritaskan penanganan Covid-19.
“Kenapa belum dibangun, karena terkena recofusing anggaran pada tahun-tahun zaman merebaknya wabah Covid,” tuturnya.
“Setiap tahun jembatan itu sering diusulkan (pembangunan). Tahun sekarang mudah-mudahan jadi prioritas karena sudah dibahas juga di Musrembang,” tutupnya.(gil/gap)