BERITACIANJUR.COM – Pelaku pembunuhan perempuan yang jasadnya tergeletak di perkebunan teh, akhirnya berhasil dibekuk kepolisian di wilayah Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jumat (31/1/2025) sekitar pukul 10.00 Wib.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengatakan, pelaku yang sempat buron selama lima hari tersebut, berhasil diamankan saat pelaku tengah mengendarai sepeda motor di wilayah Sukaluyu.
“Iya jadi pelaku yang berinisial MH (22) sempat berkeliaran selama lima hari. Tadi tim Satreskrim Polres Cianjur berhasil menemukan dan mengamankan pelaku yang sedang mengendarai motor di jalan raya,” ujar Tono.
Saat berhasil diamankan dan dilakukan pemeriksaan, lanjutnya, pelaku pun sudah mengakui aksi pembunuhannya terhadap korban. Namun, mengingat adanya dugaan pemerkosaan, pihaknya masih mendalami hal tersebut.
“Dia sudah mengakui membunuh korban namun belum mengakui dia memperkosanya. Tapi yang jelas dia sudah mengakui kalau dia membunuh,” imbuhnya.
Ia menegaskan, terkait adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut, pihaknya masih melakukan pendalaman dan pengembangan, karena menurut pengakuan pelaku ia melakukan aksinya seorang diri.
“Untuk sementara pelaku mengakui melakukan aksinya seorang diri, namun tetap harus kami dalami,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, penyebab kematian seorang perempuan yang jasadnya tergeletak di perkebunan teh, akhirnya berhasil terungkap. Terindikasi bahwa korban tewas akibat adanya tindak kekerasan hingga pemerkosaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah dari dokter forensik, ditemukan luka memar akibat pukulan benda tumpul di beberapa bagian tubuh korban.
“Iya dari hasil pemeriksaan, korban meninggal dunia akibat lemas disebabkan adanya kekerasan benda tumpul pada wajah, kedua kelopak mata, serta tangan dan kaki,” ujar Tono.
Menurutnya, selain terdapat luka akibat tindakan kekerasan, pihaknya juga menemukan sperma pada bagian kemaluan serta celana korban. Maka dari itu terindikasi bahwa korban sempat diperkosa oleh pelaku.
“Memang ditemukan sperma pada bagian kemaluan korban. Namun bisa saja pelaku memang diperkosa, atau suka sama suka, masih kami dalami,” imbuhnya.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya belum dapat menggambarkan lebih jelas terkait bagaimana proses korban meninggal dunia lalu jasadnya dibuang ke perkebunan teh oleh pelaku.
“Kami belum mengetahui bagaimana pelaku melakukan kekerasan terhadap korban, jenis benda tumpulnya pun belum diketahui. Yang pasti korban ini telah menjadi korban pembunuhan,” paparnya.(gil/gap)