Digigit Ular Berbisa, Santri Disabilitas Ini Meninggal Dunia Setelah Dua Hari Dirawat di RS

BERITACIANJUR.COM – Kejadian nahas dialami santri penyandang disabilitas penglihatan atau tunanetra, Deni (22). Santri Pondok Pesantren Disabilitas Bina Insan Mulia Cianjur (Bimci) di Desa Limbangansari Cianjur tersebut meninggal setelah digigit ular berbisa.

Pembina PTQ Disabilitas BIMCI, Ustad Azfar Kamaludin menerangkan, peristiwa duka tersebut terjadi pada Sabtu (30/3/2024) malam ketika Deni kembali ke kamar tidurnya setelah mengikuti kegiatan pesantren. Saat berada di kamar, tangannya digigit ular berbisa.

“Jadi sekitar pukul 23.00 Wib, Deni sudah ada di kamarnya. Tapi saat duduk di kamar itu, tangannya digigit ular tepatnya di bagian jari tengahnya,” ujarnya, Senin (1/4/2024).

Saat kejadian, sambung Azfar, korban sempat berteriak kesakitan. Sontak, santri lain dan pembina pondo pesantren langsung mendatangi dan memeriksa kondisi Deni.

“Pas dicek ke kamarnya, ada yang lihat ular dengan corak belang berwarna putih hitam merayap ke luar dari kamari Deni. Lalu pas diperiksa, terlihat ada bekas gigitan yang mengeluarkan darah di tangan Deni,” ungkapnya.

Dari kejadian tersebut, pihaknya bersama warga langsung membawa korban ke rumah sakit guna bisa mendapatkan penanganan medis.

“Walaupun sudah disuntikkan serum anti bisa, namun selama di rumah sakit kondisi Deni semakin memburuk. Dua hari dirawat, Deni akhirnya meninggal dunia. Meninggalnya tadi pagi (1/4/2024) sekitar pukul 05.00 Wib. Tadi sore sudah dimakamkan,” tuturnya.

Azfar menduga, ular yang mengigit santri yang sudah mondok selama tiga tahun dan menghafal dua juz Al-Quran itu, ular belang berbisa yang berasal dari kawasan pesawahan di belakang pondok pesantren.

“Posisi ponpes ini bersebelahan dengan lahan pesawahan. Tapi baru kali ini ada ular yang sampai masuk ke kamar santri,” pungkasnya.(gil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *