Gara-gara Pelesir ke Eropa, Muncul Petisi Copot Dirut dan Empat Pejabat PDAM Lainnya

Beritacianjur.com – DIRUT PDAM Tirta Mukti Cianjur bersama empat pejabat lainnya yang pelesir ke kawasan Eropa mengundang reaksi banyak pihak. Bahkan beredar petisi menuntut Plt Bupati Cianjur untuk mencopot kelima pejabat PDAM tersebut.

Tak hanya itu, di dalam petisi tertulis agar kelima pejabat PDAM Cianjur harus dikarantina selama 14 hari demi kebaikan bersama khususnya masyarakat Cianjur, serta mendesak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengaudit dana pelesiran dan anggaran lainnya.

“Yang setuju dengan petisi ini silahkan sebarkan,” kalimat yang tertulis di akhir petisi.

WhatsApp Image 2020 03 18 at 22.14.55

Menanggapi hal tersebut, Ketua Cianjur People Movement (Cepot), Ahmad Anwar menilai apa yang dilakukan 5 pejabat PDAM Cianjur tersebut merupakan bentuk ketidakpekaan pejabat terhadap situasi dan kondisi sekarang ini terkait penyebaran virus corona atau Covid-19.

“Petisi itu sudah nyebar di WhatsApp dan media sosial lainnya. Jadi wajar ketika banyak yang marah. Di saat yang lain mencegah corona, ini malah sengaja ke luar negeri yang sudah jelas dilarang. Bahkan katanya, yang marah bukan hanya warga, tapi Plt Bupati Cianjur juga marah,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Rabu (18/3/2020).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dirut PDAM Cianjur, Budi Karyawan bersama empat pejabat lainnya berangkat ke Eropa sejak 10 Maret 2020 lalu. Rencananya mereka tinggal di Eropa hingga 23 Maret 2020. Namun mereka memutuskan untuk pulang lebih awal dan dikabarkan Kamis (19/3/2020) akan tiba di tanah air.

Sebelumnya, di saat kelima pejabat PDAM pelesir ke Eropa, puluhan warga kecewa dan menggelar aksi di Kantor PDAM Cianjur, Senin (16/3/2020) lalu. Pasalnya, selama satu bulan terakhir, warga Kampung Lembah Luhur Kelurahan Muka dan Gang Perjuangan Bypass Kecamatan Cianjur, sulit mendapatkan air.

Baca Juga  Kabar Duka, Komedian Babe Cabita Meninggal Dunia karena Penyakit Langka

“Sebenarnya sebelum demo warga sudah mengusulkan atas keluhan ini ke petugas PDAM yang berkeliling di daerah, namun tidak ada tanggapan ataupun perbaikan Setelah demo juga kita malah disuruh ke kantor cabang, dan belum ada juga perbaikan,” ucapnya.

Sementara itu, Bagian Hubungan Langganan PDAM Cianjur, Leni Oktaviani menerangkan, di lokasi warga yang berunjuk rasa memang tengah ada gangguan dari titik Kalimaya.

“Untuk Gang Perjuangan, Kampung Lembah Luhur, itu kan titiknya di Kalimaya, nah Kalimaya juga susah air. Saat ini kami sedang menelusuri masalahnya apa, karena sampai saat ini belum mengetahui penyebab tidak keluarnya air,”

Menurunya, kejadian serupa juga terjadi di kampung lainnya. Pihaknya mengaku kesulitan mendapatkan informasi karena tidak ada laporan dari warga. Namun pihak PDAM menjamin akan segera menindaklanjutinya.

“Kalau dari Kalimaya aksesnya kan gampang jadi kita berikan bantuan berupa air tangki, tapi kalau untuk Gang Perjuangan sama Kampung Lembah Luhur itu kita tidak bisa berikan bantuan air dari tangki karena akses masuk gangnya sulit. Kami akan kerja ekstra,” pungkasnya.(wan/gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *