Heboh! Warga Cibeber Keracunan Massal Usai Makan Nasi Kotak di Acara Syukuran, Alami Mual hingga Muntah

BERITACIANJUR.COM – Warga Kampung Lembur Tengah, Desa Salamnunggal Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak yang dibagikan saat kegiatan syukuran, pada Sabtu (20/1/2024) malam.

Salah seorang korban keracunan, Aam Amelia (53) mengatakan, ia menyantap makanan nasi kotak sepulang dari acara syukuran pada malam hari, namun terasa gejala pada Minggu (21/1/2024) pagi.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

“Minggu pagi saya mulai muntah dan pusing, terus saya sempat dibawa ke rumah sakit, karena telah terasa membaik, saya pulang, namun pas di rumah, kembali muntah dan mencret,” ujar Aam, Senin (22/1/2024).

Sementara itu, Kepala Desa Salamnunggal, Asep Sopandi mengatakan, banyak warga yang mengalami keracunan pada Minggu malam dan totalnya ada sekitar 60 orang.

“Dari pagi ada yang melaporkan, beberapa warga mengalami pusing dan mual. Puncaknya pada Minggu malam. Total ada 60 orang yang mengalami keracunan,” ujar Asep.

Menurutnya, dari total 60 orang tersebut, sebanyak 15 warga dirawat intensif di aula desa yang ditangani langsung oleh dokter dan perawat dari Puskesmas.

“Ada 15 orang yang dirawat intensif di aula desa, satu orang dirujuk ke rumah sakit,, dan sisanya menjalani rawat jalan,” jelasnya.

Asep menuturkan, 15 orang yang sempat dirawat sudah kembali pulang pada Senin (22/1/2024) sore sekitar pukul 17.00 Wib. Sedangkan pasien yang dirujuk saat ini masih dirawat di rumah sakit.

“Yang dirujuk itu punya riwayat penyakit. Sehingga harus ditangani lebih lanjut di rumah sakit,” tuturnya.

Asep mengungkapkan, keracunan massal tersebut diduga berasal dari nasi kotak yang berisi nasi, daging rendang, sayur, kentang, dan mie bihun yang dibagikan saat acara syukuran.

Baca Juga  Status Tanggap Darurat Bencana, Sekolah Libur hingga Minggu Pertama Desember

“Diduga karena makanan di nasi kotak. Tapi belum diketahui dari makanan yang mana yang menyebabkan keracunan. Sampel makanan sudah dibawa oleh Dinas Kesehatan, katanya mau diuji laboratorium untuk memastikan penyebabnya,” tutupnya.(gil/gap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *