BERITACIANJUR.COM – SETELAH heboh dengan adanya surat wasiat yang berisikan keluhan pelayanan buruk saat dirawat di Rumah Sakit Dr. Hafiz (RSDH) Cianjur, kini muncul masalah baru yang membuktikan kuatnya dugaan pihak rumah sakit swasta satu-satunya di Cianjur ini sengaja mengcovidkan pasien. Benarkah?
Ya, bukti kuat tersebut disampaikan langsung keluarga pasien berinisial L yang meninggal dunia saat dirawat di RSDH Cianjur. Menantu pasien berinisial A menegaskan, bukti kuat dugaan RSDH sengaja mengcovidkan sang mertua dibuktikan adanya nama mertua yang tercatat sebagai pasien Covid-19, di Laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).
“Ini sangat janggal. Kenapa mertua saya jadi tercatat sebagai pasien Covid-19? Padahal kan dari awal sampai mertua saya meninggal dunia, tak pernah sekalipun di tes Covid-19,” ujarnya saat dihubungi beritacianjur.com, Senin (23/8/2021).
Ia memaparkan, sang mertua dirawat di RSDH Cianjur pada 13 Juli 2021 lalu dengan dinyatakan sebagai penderita penyakit jantung. Keesokan harinya (14/7/2021), sambung dia, sang mertua meninggal dunia dan pihak RSDH meminta pihak keluarga untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan agar dilakukan tes Covid-19 terhadap jenazah pasien.
“Saya tidak paham, kenapa saat dirawat hanya dinyatakan sakit jantung dan tidak dilakukan tes Covid-19 lalu setelah meninggal harus dites Covid-19? Saat itu kami menolak,” akunya.
Menghadapi masalah tersebut, ia mengaku meminta konsultasi dan bantuan ke sejumlah pihak. Hingga akhirnya permasalahan yang dialaminya bisa sampai ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur.
“Kala itu, Pihak Dinkes berkoordinasi dengan pihak RSDH. Hasilnya tidak perlu dilakuan tes karena memang bukan pasien Covid-19 dan bisa dimakamkam secara normal,” jelasnya.
Karena rasa penasarannya, ia mengaku terus menggali informasi ke sejumlah pihak terkait permasalahan yang dialami keluarganya. Hingga akhirnya ia mendapatkan informasi bahwa nama sang mertua tercatat di Laman Pikobar sebagai pasien Covid-19.
“Bukan hanya sekadar katanya, tapi kami langsung melihat data yang ada di Pikobar. Ini bukti kuat jika mertua saya diduga sengaja dicovidkan padahal bukan pasien Covid-19,” pungkasnya.
Untuk mengonfirmasi permasalahan tersebut, beritacianjur.com mencoba menghubungi Direktur RSDH Cianjur, dr Renita Amelia, Senin (23/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, Renita belum memberikan tanggapan.
Sementara itu, Direktur LBH Suryakancana, Miftah Nurrohman sebagai konsultan hukum RSDH Cianjur saat dikonfirmasi mengatakan, segala informasi akan disampaikan terlebih dahulu kepada pihak RSDH Cianjur.(gie)