BERITACIANJUR.COM – Hingga akhir Oktober 2025, dari jumlah total 140 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur, baru 56 dapur yang sudah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur akan segera melayangkan surat rekomendasi ke Badan Gizi Nasional (BGN) agar puluhan dapur MBG yang belum mengantongi SLHS disetop sementara.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, membenarkan hal tersebut. Ia mengaku sudah memberikan tenggat waktu hingga 31 Oktober agar semua dapur MBG melengkapi seluruh izin, salah satunya SLHS.
“Sesuai dengan pernyataan sebelumnya, karena kami sudah berikan waktu jadi kalau masih ada yang belum melengkapi izin maka kami minta berhenti beroperasi dulu sementara,“ tegasnya, Jumat (31/10/2025).
Meskipun keputusannya ada di BGN, sambung dia, pihaknya akan segera melayangkan surat rekomendasi agar dapur MBG yang belum memiliki SLHS untuk disetop sementara.
“Tujuan kami memastikan proses seusai ketentuan. Kami berharap sebelum ada SLHS, dapur tidak beroperasi dulu,” ungkapnya..
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, I Made Setiawan, menyebutkan meski banyak dapur MBG yang belum memiliki SLHS, namun jika dibandingkan sebelum adanya warning dari Bupati Cianjur, angka dapur MBG yang sudah mengantongi SLHS mengalami peningkatan, yakni dari 4 dapur menjadi 56 dapur MBG.
“Setelah ada warning dari Pak Bupati, sekitar 130 dapur mendaftar SLHS, namun juga ada yang belum sama sekali memproses dan mengajukan. Untuk yang belum mengurus SLHS, kami belum tanyakan alasannya,“ jelasnya.
Made mengungkapkan, salah satu penyebab masih banyaknya dapur yang belum mengantongi SLHS karena petugas Dinkes Cianjur terutama tim laboratorium hanya dapat memproses 10 dapur dalam sehari.
“Sementara mereka (dapur MBG) daftarnya secara bersamaan dalam beberapa hari ini. Makanya masih banyak yang belum diterbitkan SLHS-nya. Jadi, hingga 31 Oktober 2025, tercatat ada 56 dapur yang sudah memiliki SLHS,“ pungkasnya.(gil)










