Mengenang Perjalanan Hidup Mantan Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh

BERITACIANJUR.COM – Hari ini (24/7/2025), suasana duka menyelimuti Kabupaten Cianjur, setelah muncul kabar meninggalnya mantan Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh.

Tjetjep merupakan tokoh Cianjur yang banyak mewarnai perjalanan masyarakat Kota Santri. Suami dari Yana Rosdiana ini menjabat bupati Cianjur selama 10 tahun alias dua periode, yakni dari tahun 2006 hingga 2016.

Menjadi bupati selama dua periode menunjukkan bahwa Tjetjep merupakan tokoh yang memiliki pengaruh besar di Cianjur. Bahkan setelah menyelesaikan tugasnya sebagai orang nomor satu di Cianjur, ia didaulat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Partai Nasdem.

Jangan lupa, setelah menyelesaikan tugasnya sebagai bupati selama dua periode, sang anak, Irvan Rivano Muchtar, menggantikan peran Tjetjep sebagai Bupati Cianjur pada 2016. Ia juga merupakan mertua Bupati Cianjur saat ini, Mochammad Wahyu Ferdian.

Perjalanan hidupnya dimulai di Cianjur, tempat ia lahir pada 3 Februari 1953. Tjetjep menjalani pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Cianjur sejak tahun 1965, dan melanjutkan ke SMP Negeri Cianjur tahun 1968 serta SMA Negeri (Paspal) Cianjur tahun 1971.

Kemudian, Tjetjep melanjutkan pendidikan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Bandung yang sekarang dikenal sebagai Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Bandung tahun 1977.

Tjetjep juga mengenyam pendidikan di Institut Ilmu Pemerintahan Depdagri Jakarta tahun 1983 dan Program MM STIE-IPWI Jakarta tahun 1988.

Selepas itu, Tjetjep memulai kariernya di pemerintahan sebagai Mantri Polisi Kecamatan Cikalongkulon pada 1980-1982, Pemeriksa Ekonomi dan Kesra (1986-1987), Camat Sukanagara (1987-1990), Camat Cikalongkulon (1990-1993), Kepala Bagian Sosial Setda Cianjur (1994-1998), Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan (1998-2001), Kepala Bappeda Cianjur (2001-2005), serta menjabat Asisten III Bidang Administrasi Pemerintahan (2005-2006).

Dengan segudang pengalamannya tersebut, tak heran jika Tjetjep pernah meraih penghargaan Medali Perjuangan 45 pada tahun 1990.

Kini, Papap -begitu ia biasa dipanggil oleh anak-anaknya- telah berpulang. Tjetjep menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Santo Borromeus, Kota Bandung, Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 17.03 Wib.(gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *