BERITACIANJUR.COM – Masa kehamilan merupakan fase penting mencegah anak terindikasi stunting. Kondisi ibu hamil sangat menentukan kesehatan dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, I Made Setiawan. Menurutnya, asupan gizi yang tidak seimbang, pola hidup yang kurang sehat, serta minimnya perawatan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Kondisi ini bisa berpotensi bayi yang dilahirkan mengalami stunting.
Karena itu, selama masa kehamilan, seorang ibu sangat membutuhkan nutrisi tambahan mencakup protein, zat besi, asam folat, kalsium, vitamin, serta mineral penting lainnya. Kekurangan salah satu unsur gizi ini dapat memengaruhi pertumbuhan janin, baik dari sisi fisik maupun perkembangan otaknya.
“Menjaga pola makan seimbang dengan konsumsi sayur, buah, sumber protein hewani, serta pangan lokal yang kaya nutrisi sangat dianjurkan,“ ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Selain memerhatikan gizi, sambung dia, pemeriksaan kesehatan secara rutin juga menjadi hal yang penting. Melalui pemeriksaan antenatal care (ANC), sehingga kondisi ibu dan janin dapat dipantau untuk mencegah timbulnya risiko komplikasi.
“Ibu hamil yang mendapatkan perawatan teratur cenderung memiliki peluang lebih besar untuk melahirkan bayi yang sehat,“ jelasnya.
Faktor gaya hidup pun turut berperan. Ibu hamil disarankan menghindari rokok, alkohol, serta makanan instan yang miskin gizi. Kebiasaan buruk tersebut tidak hanya berbahaya bagi ibu, tetapi juga mengganggu perkembangan janin. Aktivitas fisik ringan yang aman untuk kehamilan, istirahat cukup, serta menjaga kesehatan mental juga mendukung tumbuh kembang janin agar lebih optimal.
Perhatian terhadap ibu hamil sejatinya tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar. Dukungan suami, keluarga, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan kondisi yang sehat bagi ibu selama kehamilan.
“Dengan menjaga kesehatan ibu sejak awal, risiko bayi lahir dengan kondisi kurang gizi dapat ditekan, sehingga generasi mendatang memiliki peluang tumbuh lebih sehat, cerdas, dan terbebas dari ancaman stunting,“ pungkasnya.(gil)









