Pendapatan RSUD Cianjur Ratusan Miliar, Mesin CT Scan Rusak Tak Mampu Perbaiki?

Beritacianjur.com – RUSAKNYA mesin CT-Scan di RSUD Sayang Cianjur yang merugikan sejumlah pasien karena terpaksa harus dirujuk ke RSUD Cimacan, mengundang tanya sejumlah kalangan.

Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan mengaku heran. Pasalnya, setiap tahunnya pendapatan RSUD Cianjur mencapai ratusan miliar rupiah.

“Pendapatannya itu ratusan miliaran rupiah, masa persoalan mesin CT-Scan saja tidak bisa diselesaikan segera? Banyak masalahnya, RSUD Cianjur wajib dievaluasi,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Minggu (12/1/2020).

Anton membeberkan pendapatan rumah sakit yang sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ini. Pada 2017 pendapatannya Rp194.257.141.823, 2018 sebesar Rp224.361.630.784, sedangkan pada 2019 sebesar Rp419.825.000.000.

“Logika saja, dengan pendapatan sebesar itu, masa tidak bisa memprioritaskan hal penting yang umumnya rutin diperlukan dalam pelayanan terhadap pasien? Apalagi dengan status BLUD, seharusnya pelayanannya bisa lebih meningkat, bukan jadi buruk,” katanya.

Informasi kerusakan mesin CT Scan ini diketahui dari sejumlah pasien. Salah satunya dari keluarga pasien bernama Muhammad Rangga (17), warga Gang Slamet, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur.

Meski kondisi pasien tengah kritis, namun terpaksa harus dibawa ke RSUD Cimacan untuk dilakukan scan. Parahnya lagi, keluarga pasien tetap harus membayar jasa ambulan dari RSUD Cianjur.

“Kalau berdasarkan informasi dan liputan wartawan, saat kejadian kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Sukabumi, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong pada 4 Desember 2019 lalu juga mesin CT Scannya rusak. Ini sering rusak atau sudah lama tak diperbaiki?” ungkapnya.

Anton menambahkan, persoalan di RSUD Cianjur tak hanya mesin CT-Scan saja, namun peristiwa tak ada air selama berhari-hari juga merupakan masalah fatal yang seharusnya dengan pendapatan sebesar itu bisa diantisipasi.

Baca Juga  Ditanya Sudah Lapor KPK Soal Penerimaan Fasilitas Haji, Ini Jawaban Kajari

“Pertanyaannya, dengan kondisi tersebut, kok bisa RSUD Cianjur bisa mendapatkan akreditasi? Ini benar-benar parah, harus segera dievaluasi,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Administrasi Keuangan RSUD Sayang Cianjur, Rita Nanjarprianty mengakui bahwa mesin CT-Scan tengah rusak. “Kami juga sedang berupaya memperbaikinya. Karena kan itu harus nunggu juga dari pihak ketiganya,” pungkasnya.(gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *