BERITACIANJUR.COM – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berdampak terhadap perekonomian masyarakat, seperti halnya yang dirasakan oleh sejumlah tukang becak di Kabupaten Cianjur.
Ahmad safei (58) salah seorang tukang becak di Cianjur mengaku, sudah kebingungan narik becak pasca pandemi Covid-19 serta diterapkan nya PPKM darurat yang mengakibatkan sepi penumpang.
“Sekarang kan PPKM darurat diterapkan, biasanya banyak yang naik becak, tapi sekarang mah ampun kang,” kata dia.
Ahmad mengaku, menurutnya sebelum diberlakukan PPKM darurat, kondisi penumpang becak sudah sepi saat mewabahnya pandemi Covid-19.
“Sebelum PPKM darurat diterapkan sudah sepi, sekarang jalan ditutup ya tambah sepi, sering dalam per harinya tidak mendapatkan penumpang,” katanya.
Saat ini, kata dia, dalam per harinya mendapat penghasilan hanya Rp20 ribu sampai Rp30 ribu, berbeda sebelum PPKM darurat diterapkan, yang mampu mendapat penghasilan per harinya Rp100 ribu.
“Sebelum adanya PPKM darurat, saya bisa membawa uang ke rumah Rp100 ribu, tapi sekarang membawa Rp30 ribu juga susah, tidak jarang selama PPKM darurat, saya tidak membawa uang ke rumah” katanya
Nasib yang sama juga dirasakan tukang becak lainnya Ade (68). Menurutnya,selain narik becak, ia tidak mempunyai pekerjaan lain, sehingga pasca PPKM darurat ia tetap bekerja untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau saya tidak kerja, keluar saya mau makan apa? Saya tidak ada kerjaan lain selain narik becak,” katanya.
Ade mengaku, belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari selama PPKM darurat masih berlaku.
“Pengennya sumua diberikan kelancaran, ekonomi masyarakat bisa terjamin saat situasi seperti ini,” pungkasnya. (dra/ki)