BERITACIANJUR.COM – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur tengah mencari solusi untuk menekan angka putus sekolah. Pasalnya, pada tahun ini sebanyak 916 pelajar SMP putus sekolah alias tidak melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK sederajat.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Bidang SMP Disdikpora Cianjur, Helmi. Menurutnya, meski angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.580, namun pihaknya tetap akan berupaya untuk terus menekan angka putus sekolah.
“Jadi lulusan SMP tahun ini mencapai 29.830 siswa, namun yang melanjutkan ke SMA/SMK tercatat 28.914 siswa. Paling banyak melanjutkan ke jenjang SMK yakni sebanyak 12.906 siswa. Selebihnya ke SMA, MA, pondok pesantren formal, dan paket C. Yang tidak melanjutkan pendidikan ada 916 siswa,” ujarnya, Rabu (30/1/2024).
Secara data, sambung dia, dibandingkan dengan tahun lalu terdapat penurunan sekitar 600 anak. Alhasil cenderung lebih baik karena angka putus sekolahnya menurun. Namun ia berharap ke depan semuanya bisa melanjutkan pendidikan hingga minimal jenjang SMA/SMK sederajat
“Banyak faktor yang menyebabkan anak putus sekolah. Dominannya karena ekonomi. Tapi ada juga orangtua yang menganggap pendidikan belum terlalu penting sehingga cukup menyekolahkan anak hingga SMP saja,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Helmi mengaku akan terus berupaya agar anak-anak putus sekolah tersebut bisa melanjutkan pendidikan. Bagi yang kurang mampu, lanjut Helmi, pihaknya akan mencarikan solusi dengan program ‘ayah angkat’ hingga bantuan beasiswa.
“Sedangkan untuk yang faktor sosial, kita akan bina orangtuanya agar paham pentingnya pendidikan. Kita upayakan selain menekan angka putus sekolah setiap tahunnya, juga mencarikan solusi bagi yang sebelumnya tidak melanjutkan pendidikan agar kembali melanjutkan sekolahnya,” tutupnya.(gil)