BERITACIANJUR.COM – Fakta baru kasus pembunuhan seorang perempuan yang jasadnya ditemukan di kebun teh mulai terungkap.
Ternyata, korban bernama Siti (28) dan pelaku bernama MH (22) sudah dua tahun lamanya menjalani hubungan spesial.
Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan, MH dan Siti kerap berkomunikasi intensif. Pelaku mengiming-imingi pekerjaan pada korban dan akhirnya keduanya bertemu di Cianjur.
“Pelaku dan korban sudah menjalin hubungan spesial selama dua tahun. Mereka LDR, pelaku di Kalimantan, korban di Cianjur. Saat itu pelaku mengiming-imingi korban dengan pekerjaan, lalu menjemputnya di Joglo, Cianjur,” ujar Yonky, Selasa (4/1/2025).
Nahas, korban yang dijanjikan pekerjaan justru dibunuh dengan kejam oleh pelaku. Berdasarkan hasil penyelidikan, motif utama pelaku adalah mengajak korban berhubungan badan saat mereka bertemu pada 25 Januari lalu.
“Perlu diingatkan lagi untuk semua, alasan awal pelaku ini adalah ingin mengajak korban bersetubuh saat 25 Januari kemarin,” ujar Yonky.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto menambahkan, korban menolak ajakan pelaku untuk bersetubuh. Hal itu kemudian membuat pelaku marah dan nekat melakukan kekerasan.
“Korban sempat menolak ajakan pelaku, mungkin karena faktor kondisi dan cuaca juga. Pelaku kemudian memukul korban dan membekapnya hingga meninggal dunia,” paparnya.
Akibat perbuatannya, MH dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan dengan pemberatan, dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
“Tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP, subsider Pasal 339 KUHP, subsider 338 KUHP dengan ancaman penjara seumur hidup atau penjara selama 20 tahun,” tandasnya.(gap)
