Tiga Pilar Budaya Cianjur Bakal Masuk Ekskul Wajib di Sekolah hingga Jadi Tujuan Wisata 

BERITACIANJUR.COM – Ketua Komite Tiga Pilar Budaya Cianjur (KTPBC), Raden Sulaeman menilai, pelestarian Tiga Pilar Budaya Cianjur belum maksimal digaungkan secara luas, terutama di kalangan pelajar sekolah.

 

“Cianjur ini sangat terkenal dengan tiga pilar budayanya, yaitu Ngaos (Ngaji), Mamaos atau seni tembang Cianjur, dan Maenpo (pencak silat),” ucap dia, Senin (5/2/2024).

 

Menurutnya, meskipun sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Penerapan Tiga Pilar Budaya Cianjur, namun ternyata Perda tersebut masih hanya sebatas aturan yang belum dijalankan. Padahal, Tiga Pilar Budaya merupakan warisan kebudayaan dari para pendiri Cianjur.

 

“Aturannya sudah ada, tapi saya kira belum maksimal pengaplikasiannya. Masih belum besar gaungnya,” ucapnya.

 

“Target kita kan pelestari budaya dapat perhatian dan para generasi muda turut melestarikan. Tapi sayangnya belum bisa direalisasikan hingga saat ini, karena dorongan dan sokongan dari pemerintahnya belum maksimal,” tambahnya.

 

Ia pun meminta Pemkab Cianjur untuk segera membuat Peraturan Bupati (Perbup) khusus yang mengatur adanya ekstrakurikuler kebudayaan lokal untuk setiap sekolah.

 

“Kami mendorong agar budaya lokal ini jadi muatan lokal di kurikulum pendidikan atau minimalnya jadi ekstrakurikuler wajib,” ungkapnya.

 

Terpisah, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, Pemkab Cianjur sudah menunjukkan keseriusan dalam pelestarian budaya, salah satunya dengan membuat Perda Tiga Pilar Budaya Cianjur.

 

“Untuk selanjutnya sedang dibuat Perbup, agar nanti jadi ekstrakurikuler wajib (di sekolah), utamanya untuk Mamaos dan Maenpo,” terang Herman.

 

Ia juga menargetkan Kabupaten Cianjur bisa menjadi kota tujuan wisata budaya dengan adanya Tiga Pilar Budaya Cianjur.

 

“Cianjur ini terkenal dengan wisata alamnya. Tapi kita juga ingin kita dikenal dengan kebudayaannya. Mimpi besarnya Cianjur jadi Balinya di Jawa Barat. Makanya kita genjot pelestarian budaya. Nanti ada juga pusat wisata budayanya. Tentunya ini perlu dukungan semua pihak,” tutupnya.(gap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *