BERITACIANJUR.COM – Ketua Relawan Indonesia Pembela Alam, Eko Wiwid menegaskan pada para pendaki agar bisa menahan diri untuk tidak ‘muncak’ selama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) masih ditutup.
Menurutnya, langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi untuk mengurangi risiko bencana terkait peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Gede. Meskipun aktivitas tersebut masih berada pada level rendah, tapi kewaspadaan tetap harus dijaga.
“Pendaki harus bisa menahan diri dan petugas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) harus memperketat pengawasan di lapangan agar semuanya bisa terkendali,” ujar Eko, Sabtu (12/4/2025).
Ia juga mengingatkan agar peristiwa seperti di Gunung Marapi, Sumatera Barat, di mana saat terjadi peningkatan aktivitas vulkanik dan erupsi, masih terdapat pendaki yang berada di zona berbahaya, hingga menyebabkan korban jiwa.
Pihaknya juga mendorong BBTNGGP untuk meningkatkan patroli di kawasan dan menindak tegas siapapun yang melanggar ketentuan penutupan pendakian.
Selain itu, lanjutnya, sosialisasi kepada warga di sekitar kawasan juga penting dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu terjadi aktivitas erupsi.
“Perlu ada edukasi kepada masyarakat tentang potensi bahaya vulkanik agar kita semua bisa lebih siaga dan saling menjaga keselamatan,” pungkasnya.(iky/gap)