BERITACIANJUR.COM – GARA-GARA insentif kader posyandu selama 5 bulan tak kunjung diterima, sejumlah kader posyandu memutuskan mogok tugas.
Fakta tersebut diungkapkan oleh salah seorang Ketua Posyandu di Cianjur yang enggan disebutkan namanya. Para kader posyandu, sambung dia, kesal karena sering di-PHP-in bahwa insentif akan cair namun hingga saat ini belum juga diterima.
Sebagai Ketua Posyandu, ia mengaku sangat khawatir sejumlah permasalahan yang terjadi bisa mematahkan semangat para kader, untuk menjalankan kegiatan posyandu yang dianggap sangat penting bagi para balita.
“Saya yakin, semuanya juga awalnya sukarela. Tapi karena sudah tahu ada insentifnya dan sering PHP, makanya jadi pada kesal dan ngeluh ke saya. Sebenarnya wajar mereka kesal, karena sudah 5 belum masih belum cair. Kalau sama bulan ini (Juni) jadi 5 bulan,” ujarnya saat dihubungi beritacianjur.com, Rabu (8/6/2022).
Dengan adanya kader yang mogok, ia juga mengaku menjadi kelabakan saat menjalankan kegiatan posyandu kemarin.
“Karena saya keteteran, akhirnya saya telponin terus kader-kader yang mogok. Sejam sebelum selesai akhirnya mereka pada datang. Mereka bilang jadi lebih mentingin keluarga dan mengusulkan untuk ke depannya mogok dulu semuanya. Tapi saya kasih pengertian karena posyandu memang penting dan harus dilakukan. Semoga masalah ini cepat selesai, karena kalau tidak saya khawatir semua kader jadi tidak semangat lagi,” bebernya.
Untuk mengonfirmasi terkait hal tersebut, wartawan mencoba menghubungi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DPPKBP3A Cianjur, Muksin Said dan Ketua Forum Posyandu Cianjur, Edi Jubaedi. Namun hingga berita ini diturunkan, keduanya belum memberikan tanggapan.(gie)
Berikut Sejumlah Permasalahan pada Kegiatan Posyandu di Cianjur:
- Insentif kader posyandu yang tak kunjung diterima para kader di sejumlah wilayah di Cianjur menjadi sorotan publik. Update terbaru, di sebagian wilayah para kader mengaku sudah menerima insentif namun hanya untuk 4 bulan. Sementara di sebagian wilayah lainnya masih belum juga menerima haknya sejak Januari hingga sekarang.
- Kejanggalan besaran insentif yang diterima para pengurus Forum Posyandu Cianjur. Pernyataan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DPPKBP3A Cianjur, Muksin Said dan Ketua Forum Posyandu Cianjur, Edi Jubaedi berbeda. Muksin mengatakan insentif bagi Ketua Forum Posyandu Cianjur sebesar Rp1.750.000. Sedangkan Edi mengaku menerima insentif perbulannya Rp1.250.000.
- Anggaran untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tidak lancar. Para kader kerap menggunakan dana talangan demi kegiatan posyandu yang sangat bermanfaat bagi kesehatan para balita di daerahnya tetap bisa dihelat. Di salah satu daerah, anggaran PMT baru cair 3 bulan baru-baru ini. Alhasil, sejak Januari 2022 hingga sebelum cair, para kader inisiatif menggunakan dana talangan.