Weekend di Bali, Plt Bupati Kelelahan Saat Jam Kerja

Boyong Istri, Anak dan Cucu-cucunya

Pada RUP Dinas Pariwisata, Perjalanan Dinas Bukan ke Bali Tapi ke Bandung dan Sekitarnya

beritacianjur.com – KEPERGIAN Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman bersama 50 pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur ke Bali, masih menjadi sorotan publik Cianjur.

Apalagi, di saat mereka tengah berada di Pulau Dewata sejak Jumat (25/10/2019) hingga Minggu (27/10/2019) malam, Kampung Pelangi Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, dilanda banjir setinggi dada orang dewasa dan tak mendapat perhatian sama sekali dari Pemkab Cianjur.

Untuk mengonfirmasi hal tersebut, Tim beritacianjur.com mencoba menemui Plt Bupati Cianjur di Pendopo, Senin (28/10/2019) pukul 10.30 Wib. Sayang, Herman sulit ditemui karena mungkin kelelahan setelah bepergian ke kota berjuluk Pulau Surga. Padahal saat itu masih jam kerja.

“Maaf Kang, Bapaknya (Plt Bupati, red) lagi cape baru masuk ruangan. Kalau mau menunggu silahkan, nanti juga keluar,” ujar Ajudan Plt Bupati Cianjur kepada beritacianjur.com.

Mendapati kabar tersebut, wartawan mencoba sabar menunggu. Namun hingga waktunya Salat Dzuhur berjamaah di Masjid Agung Cianjur, Herman belum memperlihatkan batang hidungnya.

Berdasarkan informasi, saat ke Bali dalam agenda kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Badung, Herman memboyong istri, anak dan cucu-cucunya.

Kabag Humas Pemkab Cianjur, Gagan Rusganda mengatakan, kunker ke Bali menghasilkan dua MoU. Pertama, kesepakatan dalam bidang kepariwisataan dan penyelenggara pariwisata. Kedua, kerjasama global antara Pemkab Cianjur dengan Pemkab Badung Bali.

“Jadi memang ada beberapa yang dikerjasamakan, yaitu peningkatan kunjungan kepariwisataan melalui promosi penyelenggaraan even dan lain-lain. Terus ada juga beberapa yang berkenaan dengan pembangunan masing-masing sektor beberapa OPD (organisasi perangkat daerah) di Cianjur, yang akhirnya akan mendukung ke peningkatan kepariwisataan,” jelasnya.

Baca Juga  140 Nakes di Cianjur Terima SK PPPK, Ini Pesan Bupati

Terkait anggaran, Gagan menjelaskan, dana yang dianggarkan sebesar Rp300 juta yang diperuntukkan tiket pesawat dan akomodasi. “Total yang ikut sekitar 50 orang dan beberapa camat. Jadi yang ikut itu tidak seluruh camat. 50 orang itu sudah termasuk tenaga administrasi. Soal jadwal, agenda hari Jumat itu memang sudah dijadwalkan sebelumnya. Dibarengkan dengan kunjungan pemda lainnya yakni Balikpapan dan Demak,” akunya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Cianjur, Yudi Ferdiana membenarkan, anggaran Rp300 juta tersebut bersumber dari Dinas Pariwisata. Pasalnya, OPD yang awalnya akan bekerjasama dengan Kabupaten Badung itu Dinas Pariwisata Cianjur.

“Awalnya memang yang kerjasama itu Dinas Pariwasata. Lalu kenapa 50-an orang dari OPD lainnya ke Bali, karena akhirnya ada kesepakatan antara Pemkab Badung dan Cianjur. Jadi akhirnya dari berbagai OPD juga harus ikut,” terangnya.

Menanggapi anggaran tersebut, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan menilai janggal. Betapa tidak, pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) Dinas Pariwisata Cianjur, belanja perjalanan dinas luar daerah senilai Rp307.826.000 itu diperuntukkan kunjungan ke Bogor, Bandung, Kuningan dan ke Provinsi.

“Ini kenapa tiba-tiba ke Bali? Harusnya kalau pada RUP-nya ke daerah lain tapi akhirnya Bali, diubah dulu, kalau seperti ini kan jadi janggal,” tegasnya.

IMG 20191028 WA0008
Bukan ke Bali, pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) Dinas Pariwisata Cianjur, belanja perjalanan dinas luar daerah senilai Rp307.826.000 itu diperuntukkan kunjungan ke Bogor, Bandung, Kuningan dan ke Provinsi.

Kejanggalan yang disoroti pihaknya tak hanya dalam persoalan anggaran, namun juga jumlah pejabat yang diboyong ke Bali. “Ke sana kan hanya sekadar MoU, kenapa sampai puluhan pejabat yang ikut? Lalu kalau memang benar ke Bali itu hanya untuk kunker, dan anggarannya memang untuk kedinasan, apa boleh sampai ada yang bawa istri, anak dan cucu? Ini kunker atau liburan menghabiskan waktu weekend di Bali?” ungkapnya.

Baca Juga  Nyaris Merembet ke Lapas dan Pemukiman Warga, Satu Kios Burung Dilalap Si Jago Merah

Hal yang sama diungkapkan juga pentolan Cianjur People Movement (Cepot), Ahmad Anwar. Menurutnya, selain adanya wilayah yang dilanda bencana banjir, banyak persoalan di Cianjur yang harus segera diselesaikan.

“Artinya, belum ada waktu untuk enak-enakan liburan sementara warganya sedang menderita. Bagaimana masyarakat tidak curiga, katanya kunker, tapi malah bawa istri, anak dan cucunya? Apakah keluarga dari pejabat itu pakai anggaran dinas juga?” pungkasnya.(gie/wan/jam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *