BERITACIANJUR.COM – Jelang Ramadan, masyarakat harus lebih hati-hati jika menerima atau menukarkan uang dari siapa pun. Pasalnya, peredaran uang palsu mulai terjadi di Cianjur, tepatnya di Kecamatan Karangtengah.
Warga Perumahan Protanmas, Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Ikhsan mengungkapkan, awalnya datang seorang perempuan yang merupakan penghuni baru di perumahannya datang ke warungnya untuk berbelanja.
Perempuan tersebut kemudian meminta agar dilayani lebih dulu dengan membeli beberapa mie instan dengan uang pecahan Rp100 ribu.
“Karena sedang ramai yang beli, jadi ibu tersebut saya layani duluan. Alasannya karena buru-buru jadi ingin didulukan. Belanjanya mie instan dengan pecahan uang Rp100 ribu,” ujar Ikhsan, Minggu (10/3/2024).
Tak hanya berbelanja, perempuan tersebut juga meminta untuk menukar selembar uang Rp100 ribu dengan pecahan Rp50 ribu.
“Selain beli mie, dia juga nukar uang Rp100 ribu dengan dua lembar Rp50 ribuan. Karena sedang ramai pembeli, jadinya saya tidak sempat cek uangnya,” jelas Ikhsan.
Setelah itu, ikhsan pun pulang ke rumah dan mengambil uang untuk servis kendaraan. Namun, ia merasa curiga dengan uang yang diterimanya.
Sebab, uang tersebut terlihat blur usai terkena tetesan air dan setelah diterawang tidak ditemukan tanda air.
“Begitu pegang juga sudah aneh dengan uangnya, dan setelah dicek tindak ada tanda air. Makanya saya yakin uang ini palsu,” tuturnya.
Karena penasaran, ia pun menanyakan sumber uang tersebut dan langsung mendatangi rumah pembeli yang jaraknya tidak jauh dari warungnya.
“Saya dapet lokasi rumahnya dari warga. Ternyata yang bersangkutan baru pindah. Kemudian saya tanyakan terkait uang tersebut. Tujuan saya ingin agar diganti uangnya dengan yang asli. Tapi ternyata banyak alasan kalau uang kembalian dan yang ditukar sebelumnya sudah dipakai,” tegasnya.
Menurutnya, kejadian serupa bukan yang pertama kalinya, beberapa waktu sebelumnya juga pernah ada korban uang palsu di perumahannya.
“Informasinya polisi sudah turun tangan, dan kabarnya ditemukan banyak KTP milik warga tersebut. Padahal harusnya kan satu orang itu hanya punya satu KTP,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Karangtengah Kompol Toha, mengatakan pelaku peredaran uang palsu tersebut sudah diamankan. Namun, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
“Sudah (diamankan). (Keterangan) Selebihnya nanti oleh Kanit,” singkatnya.(gap)









