BERITACIANJUR.COM – Bumi Ageung Cikidang merupakan salah satu icon sejarah kebudayaan Cianjur yang hingga kini masih berdiri kokoh dan terawat dengan baik.
Tak heran jika tempat ini menjadi lokasi yang tepat untuk pembuatan video khusus bertema sejarah dan kearifan lokal dalam rangka peringatan Hari Jadi Cianjur ke-348.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian menjelaskan, video tersebut bertujuan untuk mengangkat kembali nilai-nilai sejarah serta filosofi warisan dari para leluhur dan pendahulu kita.
“Syuting ini dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Cianjur. Kita ingin memperlihatkan sejarah Cianjur serta kearifan lokal yang diwariskan para leluhur kita,” ujar Wahyu, Kamis (3/7/2025).
Wahyu menuturkan, nantinya dalam video tersebut akan ada pesan sakral yang disampaikan pada masyarakat khususnya generasi muda agar senantiasa menjaga warisan leluhur dengan baik.
“Kita harus menjaga filosofi-filosofi leluhur yang sudah diwariskan kepada kita. Itu menjadi pegangan dalam menjaga budaya dan terus bersemangat membangun Kabupaten Cianjur ke depan,” paparnya.
Bumi Ageung Cikidang, lanjutnya, menyimpan banyak peninggalan masa lalu, lokasi ini juga menjadi simbol perjalanan panjang sejarah Kabupaten Cianjur.
“Banyak hal penting yang terjadi di Bumi Ageung, termasuk peninggalan sejarahnya. Karena itu kita memilih tempat ini sebagai lokasi syuting,” bebernya.
Sebagai informasi, Bumi Ageung Cikidang yang terletak di Jalan Moch Ali, Solokpandan, Cianjur ini dibangun pada 1886 oleh Bupati Cianjur ke-10, yakni Raden Adipati Aria Prawiradiredja II yang berkuasa antara 1862-1910.
Rumah ini memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, karena kerap digunakan sebagai tempat perumusan pembentukan rentara PETA yang dipimpin oleh Gatot Mangkupraja pada 1943-1945.
Arsitektur rumah ini pun terbilang unik. Bangunannya kokoh, tinggi, dan megah. Memadukan gaya Eropa tropis dengan sentuhan khas Sunda, sehingga memberikan kesan ketenangan yang elegan.(gap)
