BERITACIANJUR.COM – SEJUMLAH pegawai Kecamatan Sukaluyu terlihat kompak mengenakan seragam berwarna merah, saat mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-77 RI, di Lapangan Sepakbola Desa Babakansari Kecamatan Sukaluyu Cianjur, Rabu (17/8/2022).
Sekilas tak ada masalah alias biasa-biasa saja, apalagi Bupati Cianjur, Herman Suherman dan para anak buahnya kerap menggunakan seragam merah saat mengikuti sejumlah acara. Namun ternyata, hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 11 Tahun 2020, tentang Pakaian Dinas ASN di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Pada Bab II terkait pakaian dinas pegawai sipil, tepatnya pada pasal 11 soal penggunaan pakaian seragam batik Korps Pegawai Republik Indonesia, pada huruf c disebutkan digunakan pada saat upacara hari besar nasional.
Entah apa alasan mereka hingga tak mengindahkan aturan dan lebih memilih kompak berseragam merah. Apakah mengikuti kebiasan sang bupati yang saat ini tengah kegirangan dengan warna identik partai pengusung bupati yakni PDIP? Atau terinspirasi dengan Pesulap Merah yang saat ini tengah viral dengan aktivitasnya dalam membongkar rahasia perdukunan?
Guna mengetahui alasannya, wartawan mengonfirmasi langsung Camat Sukaluyu, Dadi Rustandi. Saat ditanya adanya kabar bahwa penggunaan seragam merah merupakan instruksinya, ia langsung membantahnya.
“Itu mah bukan instruksi saya. Pemakaian seragam merah karena ini kan 17 Agustusan, merah putih. Karena itu saja,” pungkasnya.
Seperti diketahui, fenomena warna merah memang tengah marak di Cianjur. Selain bupati dan para pegawainya kerap mengenakan seragam merah dan sejumlah kantor dinas juga dicat berwarna merah, hal terbaru Kereta Kencana Jaya Sasana Dalem Cikundul yang terpajang di Pendopo Cianjur turut diubah menjadi warna merah.(ziz/gie)
