Di RSUD Cianjur, Surat ‘Sakti’ dari Plt Bupati Tak Laku

Beritacianjur.com – TERNYATA, surat ‘sakti’ dari Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman untuk RSUD Sayang Cianjur agar segera menangani salah seorang korban kecelakaan yang mengalami kondisi kritis, tak berpengaruh terhadap penindakan dan pelayanan di rumah sakit.

Pasalnya, sang pasien bukannya ditangani secara tuntas seperti perintah orang nomor satu di Cianjur dan janji pihak RSUD kepada pasien, namun pasien dari keluarga tak mampu malah dirujuk ke RSHS Bandung.

Seperti diketahui, nasib nahas dialami Muhammad Rangga (17) asal Gang Selamet Kelurahan Solokpandan Kecamatan Cianjur. Setelah kecelakaan saat malam tahun baru hingga mengalami kondisi kritis di RSUD Cianjur, namun hingga hampir sepekan belum juga mendapatkan tindakan operasi. Padahal, Rangga mengalami luka parah patah tulang rahang, patah tulang hidung, pipi bolong akibat benturan, patah rahang gigi dan saraf mata.

Kakak kandung korban, Muhamad Rizky Saepul Rohman mengaku kebingungan mengenai biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp44 juta. Jangankan untuk sebesar itu, sambung dia, untuk menebus obat saja dirinya harus menjaminkan KTP ke salah satu apotek.

Di saat kebingungan, Rizky mengaku pihak keluarga berusaha menemui Plt Bupati di Pendopo untuk meminta bantuan mengenai pelayanan di RSUD Cianjur dan terkait biaya yang harus dikeluarkan.

“Kalau gak salah Jumat (3/1/2020) sekitar pukul 08.00, Ibu saya bertemu langsung dengan Pak Bupati. Katanya Pak Bupati siap bantu dan membuat surat untuk pihak rumah sakit. Tapi ternyata, bukannya ditangani sampai tuntas, tapi malah dirujuk ke Bandung. Biaya dari mana kalau harus dirujuk?” ujarnya kepada beritacianjur.com, Selasa (7/1/2020).

Meski saat itu mendapatkan biaya dari PT Jasa Raharja, namun Rizky mengaku tak cukup untuk membiayai semua biaya pengobatan dan operasi, serta untuk transportasi ke Bandung.

Baca Juga  Saling Klaim, Ketua Karang Taruna Cianjur Ada Dua, OC: Pemilihan yang Resmi di Ciloto

“Kami jadi terkatung-katung di Bandung. Bingung, apalagi kata pihak RSHS setelah operasi disuruh pulang karena ruangan penuh. Bingung mau pulang pake apa. Itu baru satu operasi mulut, dan sekarang lagi operasi mata di Cicendo. Kami gak tahu gimana soal operasi lainnya,”

Setelah ada surat dari Plt Bupati, Rizky mengaku sempat berharap semuanya bisa selesai di RSUD Cianjur tanpa harus dirujuk ke Bandung. Apalagi, pihak RSUD juga pernah berjanji akan menangani Rangga hingga tuntas.

“Jujur, awalnya sudah tenang dan bersyukur Pak Plt Bupati mau membantu berkoordinasi ke RSUD Cianjur. Tapi faktanya seperti ini, adik dan keluarga saya malah terkatung-katung di Bandung. Bingung harus ke mana lagi cari uang untuk semua kebutuhan pengobatan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Rizky berkisah, sang adik mengalami kecelakaan di Jalan Suroso, Perempatan Toko Lili, pada saat malam tahun baru. “Adik saya itu tukang parkir. Kecelakaannya saat dia mau membeli kopi meminjam motor temannya. Saat lampu hijau, adik saya melaju, namun tiba-tiba dari arah samping ada pengendara motor yang melaju dengan cepat menabrak adik saya,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Jumat (3/1/2020) lalu.

“Penabraknya hanya luka lecet di pelipis matas dan terkilir di bagian pinggang. Sekarang penabraknya sudah pulang ke rumahnya,” sambungnya.

Rizky mengaku bingung karena sang adik yang masih terbaring kritis di ruangan Dahlia, belum juga mendapatkan tindakan operasi karena terkendala biaya. Pasalnya, biaya yang harus dimilikinya agar RSUD berkenan mengoperasi sang adik sebesar Rp44 juta.

“Saya sangat bingung Kang mengenai biaya yang mencapai Rp44 juta, karena untuk menebus obat saja saya harus menjaminkan KTP ke salah satu apotek. Selain itu keluarga yang nabrak tanggung jawabnya gak jelas hanya bilang insya Allah saja, pulang dari rumah sakit pun gak pamit,” katanya.

Baca Juga  Ketika Kuasa Hukum Plt Bupati Membantah, Ternyata oh Ternyata, Ini Fakta Baru yang Diungkap CRC

Sementara itu, Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan dan Kasubag Tata Usaha dan Humas RSUD Cianjur mengatakan, pasien bernama Rangga dirujuk ke RSHS Bandung dikarenakan peralatan di RSUD Cianjur belum memadai.(gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *