Diikat dan Dimarahi, Ini Surat Wasiat Menyayat Hati dari Pasien yang Meninggal di RSDH

BERITACIANJUR.COM – BELUM selesai dengan sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan Rumah Sakit Dr. Hafiz (RSDH) Cianjur, kini muncul kabar mengejutkan dari keluarga pasien yang meninggal dunia di satu-satunya rumah sakit swasta di Cianjur.

Tak hanya diketahui adanya surat wasiat yang dibuat pasien berisikan pengakuan bahwa dirinya kerap dimarahi dan kedua tangannya diikat, namun terdapat sejumlah kejanggalan lainnya dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan pihak RSDH.

Kabar tersebut bermula diketahui saat wartawan beritacianjur.com menerima pesan singkat WhatsApp belum lama ini, dari seorang pria berinisial E asal Ciharashas Cianjur, yang mengaku adik ipar dari pasien yang meninggal dunia saat dirawat di RSDH.

“Assalammualaikum, Pak saya mau tanya kalau komplen masalah dengan RS ke mana? Kronologinya sebelum meninggal, pasien dirawat selama 18 hari di RSDH. Alhamdulillah sempat sehat dan bisa Facebook-an, tapi saat sehat dialihkan ke ruangan isolasi. Keluarga tidak bisa melihat dan akhirnya sampai meninggal keluarga masih belum bisa melihat,” ujarnya membuka komunikasi dengan wartawan beritacianjur.com, belum lama ini.

Saat dihubungi, ia mengatakan, sang kakak ipar yang merupakan isteri dari kakak kandungnya menderita sakit dan dibawa ke RSDH. Karena didapati keluhan paru-paru, sambung dia, sang pasien sempat dites Covid-19 sebanyak dua kali dan hasilnya negatif.

“Tapi anehnya, setelah selesai dari ruang ICU, tiba-tiba kami dikabari bahwa kakak saya itu harus diisolasi dan katanya positif Covid-19. Setelah itu kami sekeluarga tak bisa menengoknya,” ujarnya saat dihubungi beritacianjur.com belum lama ini.

Di hari kelima perawatan, sambung dia, keluarga sempat senang karena sang pasien sudah bisa berkomunikasi video call. Namun beberapa hari kemudian komunikasi pun terputus hingga akhirnya pihak RSDH mengabari keluarga bahwa pasien meninggal dunia.

Baca Juga  Imbas Arema vs Persebaya Ricuh dan 127 Nyawa Melayang, Persib vs Persija Ditunda

“Hingga kakak ipar saya meninggal, kami tidak bisa melihatnya. Kami kaget saat mengadakan tahlilan hari ketiga, kami menemukan surat wasiat yang ditemukan dari saku baju milik kakak ipar saya. Kami sedih membacanya,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi, baik Direktur RSDH Cianjur, dr Renita Amelia maupun Legal dan Humas RSDH Cianjur, Lessy menegaskan timnya akan segera menelusuri peristiwa tersebut. “Baik ditelusuri oleh tim kami,” ujar Renita singkat, Selasa (17/8/52021).

Berikut isi 2 surat wasiat dari pasien yang meninggal dunia di RSDH Cianjur:

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

“Pa atos we lah ulah dituluykeun pengobatan isolasi teh, mamah tos kesel kieu mah angger geuning sangkilang tos 2 minggu. Karunya apa tos cape komo mamah nu dirawatna kesel satekah polah di lembur we. Malahan mah ayeuna mah malah leuwih diantep. Ngabunyikeun bel sakali euweuh nu datang, ari 3 kali mencetna dicarekan. Titip keluarga…”

“Apa atos weh ath lah perawatan teh, ieu tos kesel. Karunya kanu di arimah. Bae satekah polah diimah we atuh. Mamah meuni asa kasiksa pisan geuningan didieu mah. Bisa teu menta balik we lah cape. Baham diborogod teu bisa dahar, leungeun ditalian duanana hese hayang gagaro acan. Pokona mah mun bisa mah balik we satekah polah di lembur we. Karunya barudak jeung apa nya pa nya. Hampura apa nya ngan myusahkeun wae hirup teh. Apa hayang uwih pokona mah. Cape kasiksa. Mening keneh maot we ath mamah teh,”. (gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *