BERITACIANJUR.COM – Sejumlah sopir truk pengangkut sampah mulai mengeluhkan maraknya pungutan liar (pungli) di sepanjang jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Desa Mekarsari, Cikalongkulon, Cianjur.
Padahal, Pemkab Cianjur saat ini masih terus bebenah menangani masalah sampah yang belakangan viral di berbagai media sosial.
Salah seorang sopir pengangkut sampah di Kecamatan Karangtengah yang enggan disebutkan namanya mengatakan, para sopir truk sampah dipungli oleh oknum warga dan salah satu organisasi masyarakat (Ormas) di kawasan Desa Mekarsari.
“Iya ternyata ada oknum yang melakukan pungli di sana. Begitu sampai di pintu masuk TPAS, sudah ada beberapa orang yang minta uang ke sopir mobil yang mengangkut sampah. Tidak hanya ke saya, tapi ke yang lain juga begitu,” ucapnya.
Ia menyebut, untuk mobil pickup, akan diminta uang sebesar Rp20 ribu dan mobil yang lebih besar diminta Rp30-40 ribu per unit.
“Karena tidak mau ada cekcok ya saya langsung bayar saja. Meskipun keberatan juga, karena kan kita ikuti arahan pemerintah buang sampah langsung ke sana, tapi ternyata ada pungli,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, ada juga pedagang yang menjual paksa minuman dalam kemasan botol dengan harga yang sangat mahal.
“Untuk air mineral 600 mili mereka jual Rp10 ribu. Kalau Rp5 ribu sih tidak masalah, tapi kalau sampai Rp10 ribu per botol ya kemahalan,” ungkapnya.
Ia mengaku sudah membuang sampah ke TPAS Mekarsari sejak Minggu (3/3/2024) dan berharap pemerintah segera menindak oknum yang melakukan pungli tersebut.
“Kami berharap segera ditertibkan (pungli), karena membuat resah dan merugikan,” imbuhnya.
Pemkab Segera Tindak Lanjuti
Terpisah, Bupati Cianjur, Herman Suherman menuturkan, akan segera menindaklanjuti informasi adanya pungli di sepanjang jalur menuju TPAS Mekarsari.
“Saya juga sudah dapat laporan, segera akan ditindaklanjuti. Kami juga tidak ingin terjadi hal tersebut,” tutupnya.(gil/gap)







