Duh Gusti! Tak Hanya Pasien, RSUD Cianjur Juga Masih Zalim terhadap Pegawainya

Beritacianjur.com  – TAK hanya kerap dikeluhkan pasien karena pelayanan buruknya, ternyata RSUD Sayang Cianjur juga dikeluhkan pegawainya. Benarkah?

Ya, selain gajinya kecil alias di bawah standar, besaran insentif yang diterima pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Pemkab Cianjur tersebut juga turun naik dan telat 2 bulan.

“Insentif saya bulan ini tuh sebenernya insentif yang Desember, karena memang yang dua bulan belum dibayar. Belum lagi besarannya turun naik dan sekarang-sekarang malah selalu kecil dari biasanya. Uang tindakan juga telat dua bulan. Gaji untuk S1 di sini Rp750 ribu, sedangkan untuk lulusan D3 hanya Rp550 ribu,” ujar salah seorang pegawai RSUD Sayang Cianjur yang enggan disebutkan namanya, kepada beritacianjur.com, Senin (10/2/2020).

Ia mengaku heran dan tak tahu penyebabnya. Pasalnya, kondisi tersebut hanya terjadi di RSUD Sayang Cianjur, sementara di puskesmas-puskesmas dan sejumlah rumah sakit di Cianjur lainnya tak terjadi hal tersebut.

“Sebenarnya kalau mengacu ke salah satu persyaratan akreditasi, harusnya sih insentifnya gak naik turun karena harusnya diberlakukan remun. Aneh, kok di RSUD Sayang Cianjur seperti ini tapi di tempat lain engga,” ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga mengeluhkan terkait tak semua pegawai memiliki BPJS. Parahnya lagi, pernah terjadi karyawan yang memiliki BPJS namun belum dibayar pihak manajemen RSUD Sayang Cianjur.

“Pernah terjadi salah seorang pegawai RSUD sakit asma dan jantung. Ia punya BPJS tapi belum dibayar pihak RSUD Cianjur. Saat itu ia harus dirujuk ke Bandung karena harus dipasang ring. Tapi karena khawatir biaya besar karena BPJS belum dibayar alias pakai umum, ia masih bertahan dirawat di RSUD dan akhirnya meninggal dunia,” bebernya.

Baca Juga  Percepat Pembangunan, Bupati Cianjur Rotasi dan Mutasi Pejabat Struktural dan Fungsional saat Ramadan

Menurutnya, direksi atau manajemen RSUD Sayang Cianjur kurang memerhatikan kesejahteraan karyawannya. Ia pun berharap adanya perubahan dan pembenahan agar situasi yang tidak adil segera diperbaiki.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan mengaku prihatin. Menurutnya, RSUD Sayang Cianjur harus segera dievaluasi total dan dilakukan audit investigasi terkait segudang permasalahannya.

“Ini sudah zalim, karena berkaitan dengan hak seluruh pegawainya. Jangan bermimpi memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat atau pasien, jika perlakukan RSUD Sayang Cianjur terhadap pegawainya zalim,” katanya.

Untuk membongkar segudang permasalahannya, Anton mengaku sudah melayangkan surat kepada DPRD Cianjur untuk beraudiensi dengan pihak manajemen RSUD Cianjur. “Kita lagi menunggu jadwalnya,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak RSUD Cianjur. Meski wartawan sudah beberapa kali mendatangi RSUD, namun tak satupun direksi yang bisa ditemui. Humas RSUD beberapa kali menjanjikan untuk menjadwalkan wawancara, namun hingga saat ini tak ada kabar.(gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *