BERITACIANJUR.COM – Gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,8 mengguncang sebagian besar wilayah Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat.
Melansir BBC, Badan penanggulangan bencana Turki memperbarui jumlah korban meninggal akibat gempa pada Senin pagi menjadi 1.498 orang.
Sementara di Suriah, angka kematian kini mencapai 810 orang, menurut kantor berita AFP, yang menggabungkan laporan dari otoritas di area-area yang dikontrol pemerintah dan lembaga White Helmets di wilayah di bawah pemberontak.
Jika digabungkan, angka kematian di dua negara tersebut mencapai lebih dari 2.300 orang dan ribuan lainnya terluka akibat gempa yang terjadi saat hujan dan salju dingin tersebut.
Gempa tersebut diketahui berpusat di Provinsi Kahramanmaras di bagian Tenggara Turki, membuat penduduk Damaskus bergegas ke jalan dan getaran gempa turut dirasakan hingga Kairo dan Beirut.
Survei Geologi AS mengukur gempa magnitudo 7,8 tersebut berada di kedalaman 18 kilometer (11 mil). Beberapa jam kemudian, gempa berkekuatan 7,5 melanda lebih dari 100 kilometer (60 mil) jauhnya dan menyebabkan banyak bangunan runtuh.
500 WNI Terjebak Reruntuhan Bangunan
Duta Besar RI di Ankara, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, gempa dirasakan sangat kuat di Kahramanmaras, Gaziantep, dan Osmaniye yang menjadi pusat gempa. Terpantau sedikitnya 18 kali gempa terjadi sejak pukul 04.17 waktu setempat.
”KBRI Ankara telah berkoordinasi dengan otoritas lokal. Sejauh ini, tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban meninggal dunia,” ujarnya dari Ankara, melansir Kompas.id.
Dalam pendataan KBRI Ankara, 500 warga Indonesia berada di daerah pusat gempa. Sebagian besar mereka adalah mahasiswa dan sebagian lagi bekerja pada sejumlah organisasi internasional.
Sejauh ini, dipastikan baru tiga WNI yang cedera akibat gempa. Sementara sejumlah WNI lain harus meninggalkan tempat tinggalnya yang rusak karena gempa.
“KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat,” ujarnya.
Sementara di Suriah, setidaknya 100 orang tewas akibat gempa tersebut. Korban tewas dan cedera di Suriah tersebar di Aleppo, Hama, dan Latakia.
Banyak bangunan di Latakia dan Aleppo hancur, bahkan sebagian bangunan tersebut merupakan tempat pengungsian korban perang saudara Suriah.(gap)