BERITACIANJUR.COM – RIBUAN warga korban gempa Cianjur dan sejumlah ormas yang turut mengikuti aksi kemanusiaan 311 di Pendopo Cianjur, Rabu (11/1/2022), harus menelan kekecewaan. Selain Bupati Cianjur, Herman Suherman tak hadir, mereka juga kecewa karena hasil audiensi belum ada kejelasan.
Salah satu Koordinator Aksi Masyarakat Menggugat, Deni Sunarya menegaskan, karena belum jelas dan lagi-lagi bupati tak hadir, maka massa aksi sepakat akan terus melakukan aksi lanjutan hingga semua tuntutan dipenuhi.
“Semuanya belum jelas, bupati juga lagi-lagi tidak berani nongol. Makanya, kami sepakat akan melakukan aksi terus-menerus sampai tuntutan dipenuhi. Bahkan, kami juga merencanakan untuk aksi ke KPK agar dugaan penyimpangannya diusut tuntas,” ujarnya kepada beritacianjur.com di Pendopo Cianjur, Rabu (11/1/2022).
Menanggapi sejumlah tuntutan dari perwakilan massa aksi saat audiensi, Sekretaris Daerah (Sekda) Cianjur, Cecep Alamsyah mengakui bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur terlambat dalam membuat peraturan bupati terkait teknis penanganan gempa.
“Saya kira memang kelemahan kita itu belum menyosialisasikan juknis atau prosedurnya, sehingga masyarakat tidak jelas bagaimana menempuh atau mencairkan bantuan yang didapat,” jelasnya.
Sebelumnya, aksi kemanusiaan 311 tadi diikuti ribuan massa yang terdiri dari warga korban gempa Cianjur, ormas, serikat buruh dan sejumlah unsur lainnya. Teriakan dan tangisan warga korban gempa Cianjur menghiasi jalannya aksi.
Berdasarkan pantauan, massa sudah berkumpul di Lapangan Prawatasari sejak pukul 07.30 Wib hingga akhirnya tiba di Pendopo Cianjur sekitar pukul 10.00 Wib. Setelah sejumlah tokoh berorasi, aksi dilanjutkan dengan audiensi.(gie)