BERITACIANJUR.COM – Cianjur Satu Data merupakan kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses.
Menanggapi pentingnya hal tersebut, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfo) Cianjur gencar melakukan sosialisasi literasi digital “Tata Kelola Satu Data Daerah Kabupaten Cianjur”.
Kegiatan sosialisasi yang turut dihadiri Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur, Dani Jaelani; Tenaga Ahli Bupati Bidang TIK, Mario Devys; serta para sekretaris perangkat daerah dan operator data Kabupaten Cianjur tersebut, dipusatkan di Hotel Palace Cipanas, Rabu (3/8/2022).
Kepala Diskominfo Cianjur, Cecep Dicky Haryadi menerangkan, literasi digital satu data ini lebih diarahkan kepada penyampaian informasi terkait pengelolaan satu data Indonesia tingkat Kabupaten Cianjur.
Dari 31 Perangkat Daerah, sambung Dicky, semuanya sudah mengumpulkan namun persentasenya masih bervariatif. “Itu akan kita tindak lanjuti dengan kegiatan deks data yaitu pemanggilan perangkat daerah untuk melengkapi kebutuhan data yang kita perlukan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Statistik Diskominfo Cianjur, Muharam mengatakan, kegiatan literasi digital ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang ada di perangkat daerah, sehingga ke depannya data itu terintegrasi dalam satu aplikasi.
“Tetapi dalam waktu dekat ini, karena aplikasinya masih dalam on progress pembangunan kita minimal mempunyai data-data dari perangakat daerah, yaitu data sektoral secara lengkap yang bisa dipergunakan untuk pengambilan kebijakan pimpinan agar lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Kegiatan sosialisasi kemarin tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari rapat sebelumnya, yakni Rapat Tata Kelola Satu Data yang digelar di Hotel Cipanas pada Rabu (20/7/2022) lalu. Kegiatan diikuti oleh seluruh perangkat dinas dan instansi BUMN yang berada di Cianjur.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, satu data ini hal yang sangat penting dan krusial karena semua penyebaran informasi berawal dari data. “Perlu diketahui bahwa data ini adalah awal dari penyebaran informasi untuk diketahui oleh masyarakat seperti data stunting, IPM, data PKBM dan lain sebagainya,” tutupnya.(gie/rls)
