BERITACIANJUR.COM – Polisi sudah menemukan titik terang terkait kematian misterius pemuda MZB (16) yang tewas bersimbah darah di Jalan Suroso, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengatakan, diduga penyebab korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal usai dikejar sejumlah pemotor hingga tersungkur ke pagar bahu jalan dan bagian wajahnya tertusuk pagar.
“Dari hasil penyelidikan, bisa kita simpulkan sementara bahwa korban MZB ini meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal, lantaran sempat dikejar oleh sejumlah motor hingga menabrak trotoar dan tewas di lokasi,” ujar Tono saat dikonfirmasi, Kamis (9/1/2025).
Menurutnya, terdapat tiga pemotor yang mengejar korban hingga akhirnya korban dengan dua temannya yakni, Sultan (17) dan Gia (14) yang tengah menunggangi sepeda motor menabrak trotoar, sehingga menyebabkan korban terjatuh dan meninggal dunia.
“Jadi korban dan dua temannya ini mencoba menghindar saat dikejar tiga pemotor tersebut. Lalu karena korban posisinya paling depan dan saat menabrak trotoar, korban terjatuh hingga tewas,” imbuhnya.
Namun saat petugas menemukan senjata tajam (sajam) yang tergeletak di lokasi, lanjutnya, diduga sajam tersebut milik korban MZB dan dua temannya.
“Petugas menemukan sajam di lokasi dan sajam itu diduga milik korban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa posisinya antara korban dan pelaku keduanya membawa sajam,” ucapnya.
Tono mengungkapkan, tiga pemotor yang diduga sebagai pelaku pengejaran, satu di antaranya sempat dikejar juga oleh korban MZB dan dua temannya tersebut, hingga pelaku pun terjatuh dan dikeroyok oleh warga sekitar.
“Korban juga membawa sajam dan dipakai untuk mengejar yang diduga pelaku. Mungkin karena ketakutan karena korban membawa sajam, sehingga pelaku terjatuh dan sempat dikeroyok oleh warga,” ungkapnya.
Namun, sambungnya, karena korban kalah jumlah, akibatnya Gia yang dibonceng di bagian belakang sempat dibacok oleh ketiga pemotor yang mengejarnya hingga terluka di punggung sebelah kanan.
Sama halnya dengan Sultan yang posisinya di tengah juga menjadi korban pembacokan, hingga terdapat luka sobek di bagian kakinya.
“Antara korban dan pelaku ini jadinya saling kejar, sampai akhirnya karena korban kalah jumlah lantaran pelaku berjumlah tiga motor, sedangkan korban hanya satu motor sehingga Sultan dan Gia mengalami luka bacok,” paparnya.
Ia membeberkan, terkait korban yang meninggal dunia sempat dibacok terlebih dahulu atau tidak. Pihaknya masih mendalami hal tersebut karena merujuk pada hasil penyelidikan telah muncul dugaan bahwa korban tewas akibat kecelakaan.
“Kami belum masih dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian pasti korban, namun sementara dugaannya korban tewas akibat terjatuh dari motor,” bebernya.
Kemudian terkait faktor adanya aksi saling kejar antara korban dengan pelaku tersebut, menurutnya, dapat terindikasi yang mengarah bahwa kedua pihak diduga saling merencanakan untuk melakukan aksi saling serang.
“Hal itu kami simpulkan karena ada dugaan kuat dengan kondisi korban dan pelaku keduanya membawa sajam. Namun karena korban kalah jumlah lalu menghindar sehingga terjadi kecelakaan,” tuturnya.
Pelaku Pembacokan Masih Diburu Polisi
Tono menegaskan, kini pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap ketiga pemotor, yang diduga menjadi pelaku pengejaran hingga pembacokan tersebut.
“Iya pelaku belum berhasil teridentifikasi, namun kami tengah mendalami teman-teman dekatnya untuk menemukan pelaku, guna mengamankan segera pelaku,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, diduga dikejar dan terlibat bentrok dengan dua pemotor, seorang pemuda ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Suroso, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 23.10 Wib.
Berdasarkan pantauan beritacianjur.com, pemuda yang tewas tersebut ditemukan dengan kondisi tubuh tersungkur di pagar besi bahu jalan. Darah korban berceceran di area lokasi kejadian dan bagian wajah tertusuk pagar.
Salah seorang teman korban, Sultan (17) mengatakan, kejadian bermula saat dirinya menunggangi sepeda motor yang berboncengan dengan korban dan teman lainnya bernama Gia (14). Mereka melaju dari arah Jalan Suroso menuju Jalan Ir. H. Juanda Cianjur.
Kemudian, sambung Sultan, dari arah belakang terdapat dua sepeda motor yang mengejar dirinya dengan membawa senjata tajam (sajam). Lalu tidak lama setelah itu ia yang juga menjadi korban pengejaran tersebut, terkena bacok sajam di bagian kaki hingga terluka parah.
“Iya saya awalnya lagi sama teman saya boncengan tiga, lalu tiba-tiba ada dua pemotor yang mengejar dari arah belakang, kemudian ngebacok saya dan teman saya, sehingga kaki saya luka dan teman saya satu lagi Gia juga terluka di punggung,” ujar Sultan.(gil/gap)