BERITACIANJUR.COM – MELATIH warga yang berminat untuk menjadi petani, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur tengah fokus menjalankan kegiatan pelatihan Petani Milenial Cianjur.
Kepala Disnakertrans Cianjur, Endan Hamdani menjelaskan, program Petani Milenial Cianjur dijalankan pihaknya karena berkaitan dengan pelatihan. Namun secara teknis sejalan dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (Dinas Pertanian) Cianjur.
“Melalui program ini, kita mencetak masyarakat yang memiliki orientasi ketika lapangan pekerjaan terbatas, maka membuka usaha lain,” ujarnya kepada beritacianjur.com, belum lama ini.
Tak hanya sekadar pelatihan, sambung dia, agar usahanya berkembang, pihaknya juga memfasilitasi para petani milenial untuk bisa mendapatkan modal melalui kredit dari badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemkab Cianjur.
“Soal modal kita fasilitasi dengan BUMD, dikasih kredit. Kalau biasanya suku bunganya 18 persen per bulan, namun sebagai penyemangat dipakai pola seperti KUR. Jadi belanja bunganya disubsidi oleh Pemkab Cianjur sebesar 12 persen, masyarakat hanya dikenai 6 persen,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengawal kegiatan pemasaran pasca-produksi, dengan memfasilitasi ke BUMD Cianjur Sugih Mukti (CSM) agar produk hasil petani milenial ditampung CSM.
“Kita berharap CSM mampu menampung karena jangan sampai para pedagang beli ke Bandung atau daerah lain, karena sudah ada di petani milenial. Tujuan akhirnya untuk menstabilitaskan harga di pasar, agar warga Cianjur itu tidak terlalu mahal pembeliannya,” ucapnya.
Terkait jumlah Petani Milenial Cianjur, Endan menerangkan, pada tahun ini pihaknya mengakomodir 280 orang yang akan menggarap 14 komoditas yang tersebar di beberapa kecamatan.
“14 komoditas unggulan itu hasil dari penelitan IPB, di antaranya cabai, bawang merah dan yang lainnya. Petani Milenial Manjur ini diusulkan melalui desa pada 2020 dan 2021 lalu. Tahun ini baru berjalan dan diharapkan bisa berkelanjutan di tahun berikutnya,” pungkasnya.(gie)