BERITACIANJUR.COM – AKIBAT tidak naiknya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cianjur 2021, ribuan buruh kembali turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa, Rabu (25/11/2020). Aksi bertajuk Unjuk Rasa Jilid II ini bakal digelar selama tiga hari berturut-turut.
Koordinator Aksi Serikat Buruh, Hendra Malik menegaskan, unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk kekecewaan para buruh terhadap Pemkab Cianjur yang dinilai mengabaikan usulan buruh untuk menaikan UMK 2021 di Cianjur. Pihaknya mendesak agar Pemkab Cianjur menaikkan upah buruh sebesar 8 persen yang udah dilakukan beberapa pemerintah daerah lainnya.
“Kurang lebih ada 17 ribu buruh yang turut aksi. Kita fokuskan unjuk rasa ke Kantor Bupati Cianjur. Kita akan gelar aksi ini selama tiga hari yaitu mulai dari hari ini hingga Jumat (27/11/2020),” ujarnya kepada wartawan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum menduduki Pendopo Cianjur, ratusan buruh Cianjur lakukan sweeping ke sejumlah perusahaan di Kecamatan Warungkondang, Rabu (25/11/2020). Mereka meminta para Buruh untuk ikut demo.
“Iya ada yang sweeping, dengan tujuan mengajak para buruh di pabrik di Warungkondang untuk ikut demo ke Pendopo,” ujar Kapolsek Warungkondang, Kompol Surachman.
Sementara itu, setibanya di depan Pendopo Cianjur, perwakilan buruh langsung berorasi. Pihak kepolisian pun langsung melakukan penutupan jalan di sejumlah jalur di perkotaan. Pengalihan jalan arus ke jalur alternatif juga terpaksa dilakukan dikarenakan terjadi kemacetan di sejumlah titik.
Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Meilawaty melalui Paur Subbag Humas Polres Cianjur Ipda Ade Nopi mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan rekayasa arus lalulintas, yakni kendaraan dari Cianjur menuju Bandung diarahkan melalui jalan alternatif Kecamatan Mande. Sementara untuk kendaraan dari Bandung menuju Cianjur diarahkan melalui jalur alternatif Sukaluyu.
“Arus akan kita alihkan ke jalur alternatif hingga buruh masuk ke wilayah perkotaan. Di perkotaan rekayasa juga dilakukan terutama untuk Jalan Siliwangi,” pungkasnya.(gie)