BERITACIANJUR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur terus memaksimal upaya dalam rangka menurunkan angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Balita (AKB).
Hal tersebut diungkapkan Bupati Cianjur, Herman Suherman saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2023 di Hotel Gino Feruci, Kamis (4/7/2023).
Menurut Herman, pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya yang harus dilakukan oleh semua komponen daerah.
“Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, seluruh pihak harus bergerak cepat, tepat, dan berkualitas. Ingat, pencegahan dan penurunan stunting, AKI, dan AKB merupakan tanggung jawab bersama,” ungkap Herman.
Ia juga menuturkan, revalensi stunting di Kabupaten Cianjur ini turun secara signifikan. Hal tersebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka revalensi stunting turun menjadi 13,6% dari sebelumnya 33,7%.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kinerja yang berbuah hasil maksimal untuk mempercepat penurunan angka stunting di Cianjur. Hal ini tentunya bukan hanya kerja Pemkab semata, tapi juga ada keterlibatan legislatif dan masyarakat. Terutama bidan desa, puskesmas, dan posyandu sebagai garda terdepan,” papar Herman.
“Masih ada PR besar untuk menurunkan angka stunting, AKI, dan AKB ini. Sehingga kolaborasi bersama ini sangat dibutuhkan demi tercapai Cianjur zero stunting,” tambah Herman.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, tujuan dari Rakerkesda ini adalah untuk mendorong peningkatan IPM, khususnya menyosialisasikan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan.
“Selanjutnya menginformasikan isu terkini tentang transformasi kesehatan kemudian meningkatkan kolaborasi dalam pengawasan seribu Hak Pasien dan Keluarga (HPK) menuju Cianjur zero stunting 2024,” tutupnya.(gap)
