Segera Aksi, Aktivis Nyatakan Sikap Dukung GNPK-RI dan CRC Berantas Korupsi di Cianjur

BERITACIANJUR.COM – SEJUMLAH ormas, LSM dan organisasi kemahasiswaan di Cianjur menyatakan dukungannya terhadap GNPK-RI dan Cianjur Riset Center (CRC), yang sudah melaporkan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman terkait dugaan korupsi APBD tahun anggaran 2019 senilai Rp1,2 T ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sejumlah organisasi dan lembaga tersebut antara lain, LSM Pemantau Kinerja Pemerintah Pusat & Daerah (Pemuda), PMII Unsur, Kamubac, Gerakan Pituin Cianjur (GPC), Dupa Institute, Cianjur People Movement, Gerakan Aku Geram dan Anti Korupsi (Gagak), Aktivis Edan serta Solidarity Community (SC) 234.

“Pernyataan sikap ini sebenarnya sudah kami sampaikan saat GNPK-RI dan CRC menggelar konferensi pers dugaan korupsi APBD Cianjur. Ini bukan hanya sekadar omongan, tapi benar-benar sebuah dukungan nyata. Kami sudah sangat geram dengan banyaknya permasalahan di Cianjur. Dugaan korupsi, penyimpangan, keterbukaan informasi dan lain-lain,” ujar Ketua LSM Pemuda, Galih Widyaswara kepada beritacianjur.com, Jumat (2/4/2021).

Selain mendukung dan mengawal proses pemberantasan korupsi di Cianjur hingga tuntas, Galih juga menyampaikan, sejumlah aktivis di Cianjur tengah mempersiapkan aksi unjuk rasa dalam waktu dekat ini.

“Kami tengah mempersiapkan aksi terkait persoalan dugaan korupsi ini. Aksi ini juga sebagai bentuk dukungan kami dalam pemberantasan korupsi di Cianjur,” pungkasnya.

Sebelumnya, setelah melaporkan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman atas dugaan korupsi penyusunan dan pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 ke KPK, Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) akan segera melaporkan kasus dugaan penyimpangan atau korupsi lainnya di Cianjur.

Ketua GNPK-RI Provisi Jawa Barat, Nana Supriatna Hadiwinata menyatakan, pihaknya sudah memiliki data dan fakta atas dugaan penyimpangan lainnya yang juga diduga kuat melibatkan orang nomor satu di Cianjur.

Baca Juga  Hendak Ambil Ember, Kakek di Kecamatan Leles Tewas Tercebur ke Sumur

“Kami bersama Cianjur Riset Center (CRC) sudah lama melakukan kajian terkait sejumlah masalah di Cianjur. Untuk dugaan korupsi APBD sudah kami laporkan ke KPK, nah untuk dugaan penyimpangan lainnya akan kami laporkan ke penegak hukum lainnya, yakni ke kejaksaan dan kepolisian,” ujarnya kepada beritacianjur.com, Jumat (2/4/2021).

Ia menegaskan, upaya pihaknya bersama CRC dalam pemberantasan korupsi di Cianjur tersebut bertujuan agar Cianjur ke depannya bisa menjadi lebih baik. Menurutnya, koruptor harus dihukum mati.

“Tujuannya pemberantasan korupsi, tujuannya agar Cianjur lebih baik. Tak hanya Cianjur, sebelumnya kami juga melakukan hal yang sama di daerah lain. Kami yang mengawal penindakan korupsi. Kami yang melaporkan Bupati KBB dan Bupati Bogor. Untuk Cianjur pun, kami akan mengawal hingga tuntas,” ucapnya.(gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *