BERITACIANJUR.COM – Siaran langsung debat kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur yang digelar di Hotel and Convention Center, Sultan Raya Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (25/10/2024) jam 15.30 Wib terkendala jaringan.
Masyarakat Cianjur yang menyaksikan acara debat melalui media sosial KPU Cianjur pun langsung menyerbu kolom komentar.
Pasalnya, masyarakat tidak bisa menyimak secara jelas apa yang disampaikan para peserta debat.
“Kupikir hanya di daerah aku yang sinyalnya luplep, ternyata dari sananya ya,” ucap akun @n****ya.
“Jiga nonton wayang, ngeleg2,” tulis akun @z****a di kolom komentar.
Dalam debat perdana ini, tiga paslon secara rinci membahas tema “Membangun Cianjur Mandiri, Berdaya Saing, serta Berbudaya Menuju Masyarakat yang Sejahtera”.
Sebelum acara dimulai, jumlah pendukung dari masing-masing paslon yang dapat masuk ke area debat sudah dibatasi secara ketat oleh KPU. Hal tersebut demi menjaga keamanan dan kelancaran acara agar tetap kondusif.
Begitu juga dengan keputusan menggelar agenda debat kandidat di luar Cianjur. KPU menyebut karena alasan keamanan.
“Diselenggarakan di luar kota berdasarkan kesepakatan bersama. Dan kita fasilitasi masyarakat yang tidak bisa melihat langsung dengan siaran langsung di televisi dan media sosial KPU. Ada nobar juga di PPK dan PPS,” ujar Ketua KPU Kabupaten Cianjur, M Ridwan, Kamis (24/10/2024).
Insiden Mic Mati
Selain kendala jaringan, di awal debat juga terjadi insiden mic dari Paslon nomor urut 3 Deden Nasihin dan dr Neneng Efa Fatimah terpantau mati.
Ketika Paslon tersebut akan menyampaikan visi dan misi di segmen pertama debat, mic tidak berfungsi.
Akhirnya, Calon Wakil Bupati Cianjur nomor urut 2 Ramzi segera memberikan mic-nya agar bisa digunakan Paslon nomor urut 3 untuk menyampaikan visi dan misi.
Acara debat pun berakhir tanpa banyak adu argumen yang berarti. Semua paslon fokus pada penyampaian visi misi masing-masing.(gap)
